JAKARTA, KOMPAS.com - Halodoc, perusahaan rintisan (startup) di bidang kesehatan mengumumkan pendanaan saham terbaru seri B sebesar 65 juta dollar AS atau setara sekira Rp 919,2 miliar. Pendanaan dipimpin oleh UOB Venture Management.
Pendanaan tersebut termasuk dari beberapa investor baru lainnya seperti Singtel Innov8, Korea Investment Partners, WuXi AppTec, serta beberapa investor Halodoc terdahulu.
"Investasi kami di Halodoc ini merefleksikan pendekatan investasi bertanggung jawab untuk mendukung kemajuan ekonomi dan sosial,” ujar Kian-Wee Seah, Managing Director dan CEO UOB Venture Management berdasarkan pernyataan pers yang diterima Kompas.com pada Selasa, (5/3/2019).
Baca juga: Dua Startup Berpotensi Jadi Unicorn Berikutnya, Siapa Saja?
“Visi Halodoc adalah menggunakan teknologi untuk memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kesehatan yang terbatas di negara yang luas seperti Indonesia," lanjutnya.
Ini merupakan pendanaan terbesar kedua yang diterima Halodoc sejak April 2016. Rencananya, pendanaan ini akan digunakan untuk pengembangan layanan kesehatan pada platform Halodoc.
Baca juga: Grab Jadi Startup Decacorn Pertama di Asia Tenggara
Halodoc juga akan menggunakan dana tersebut untuk kelanjutan pembangunan teknologi dan infrastruktur layanan kesehatan, sekaligus memperluas kerja sama dengan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di Indonesia.
"Sampai hari ini, Halodoc telah memberikan layanan kesehatan yang nyaman dan terpercaya bagi 2 juta penggunanya setiap bulan, di mana setengahnya berada di luar Pulau Jawa," kata Jonathan Sudharta, Founder dan CEO Halodoc.