Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hal yang Membuat Konsumen Indonesia Masih Optimistis

Kompas.com - 06/03/2019, 20:38 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia tetap berada pada level optimis. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia, IKK konsumen Indonesia ada di angka 125,1.

Meski ada penurunan dibandingkan IKK Januari 2019 yang ada di angka 125,5, namun IKK konsumen masih tetap di atas 100 atau masih optimis.

Lantas apa yang mendorong optimisme tersebut? Menurut Bi, ada dua faktor. Meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.

"Dan tetap kuatnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini," seperti dikutip dari situs Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Jamu Racikan BI agar Rupiah Perkasa

BI mencatat, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) meningkat lantaran optimisme terhadap ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan pada 6 bulan mendatang.

Sementara itu, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) tetap berada pada level optimis, meskipun diakui BI lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hasil survei konsumen tersebut juga memberikan gambaran perkiraan kenaikan harga beberapa bulan ke depan.

Pada 3 bulan ke depan, tekanan kenaikan harga diperkirakan meningkat lantaran pengaruh meningkatnya permintaan barang dan jasa saat bulan puasa dan menjelang Idul Fitri.

Sedangkan pada 6 bulan ke depan, tekanan kenaikan harga diperkirakan menurun lantaran persepsi terjaganya pasokan barang konsumsi rumah tangga dan normalnya permintaan barang dan jasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com