Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pelemahan Rupiah Banyak Disumbang Faktor Eksternal

Kompas.com - 08/03/2019, 17:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, nilai tukar rupiah melemah. Hal itu dipengaruhi oleh faktor eksternal, bukan faktor internal.

"Dalam beberapa hari terakhir, ada tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah yang melemah itu karena faktor-faktor eksternal, bukan internal," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Jumat (8/3/2019).

Perry juga menyebutkan, faktor internal dari segala sisi sudah membaik. 

"Faktor domestiknya bagus, inflasi rendah, survei ekspertasi konsumennya juga membaik, aliran modal asing dan cadangan devisa mengalami peningkatan, dan kalau dilihat dari indikator awal neraca perdagangan juga terlihat surplus," lanjut Perry.

Nilai tukar rupiah yang melemah, ungkap Perry, adalah karena faktor eksternal. Berdasarkan paparan Perry, ada 4 faktor eksternal yang paling berpengaruh terhadap lemahnya nilai tukar rupiah.

Faktor-faktor tersebut antara lain menguatnya dollar AS karena keadaan ekonomi yang membaik, kenakan harga minyak, dan faktor geo-politik yang hasilnya negatif karena tidak tercapainya kesepakatan antara AS dan Korea Utara.

Bukan hanya mata uang rupiah, mata uang global seperti euro juga turut melemah. Diketahui, ekonomi Eropa juga mengalami penurunan.

Mengutip Bloomberg, rupiah pada hari ini melemah lumayan dalam. Pada sore ini, rupiah berada di Rp 14.314 per dollar AS.

Terkait nilai tukar rupiah yang melemah mendorong Bank Indonesia tetap memantau pasar agar rupiah tetap sesuai dengan fundamentalnya.

Baru-baru ini, Bank Indonesia juga mengadakan beberapa kunjungan ke beberapa wilayah Indonesia. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk membangun koordinasi dan bersinergi dalam pembangunan daerah.

upaya tersebut juga ditempuh untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan mendorong kegiatan pariwisata daerah sehingga dapat mengundang turis asing berkunjung ke daerah yang dimaksud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com