Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Pasar, UKM Didorong Gunakan Cara Nonkonvensional

Kompas.com - 08/03/2019, 21:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan mendorong usaha kecil menengah (UKM) untuk meningkatkan akses pasar secara global di era daring saat ini.

Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kemendag Olvy Andrianita mengatakan, kunci utamanya yakni efektivitas komunikasi dan menyampaikan pesan produk barang dan jasa yang akan dijual.

Selain itu juga perlu diperhatikan kecepatan dan ketepatan waktu dalam proses pengiriman, serta tersedianya asuransi  perdagangan. Untuk itu, perlu langkah-langkah nonkonvesional yang ditempuh untuk menyesuaikan dinamisasi pasar.

"Penguatan UKM Indonesia diharapkan dapat  meningkatkan daya saing produk UKM di pasar global,” kata Olvy dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: Banyak UKM Gulung Tikar Karena Masalah Pajak

Olvy mengatakan, kerja sama penguatan UKM akan berfokus pada empat pilar program percepatan transaksi pemasaran global melalui media nonkonvensional.

Pendampingan pengenalan  pasar global, pendampingan operasional pemasaran digital untuk mempercepat terjadinya  transaksi dalam platform niaga, pendampingan menggunakan aplikasi MINPlus dalam  menjalankan proses ekspor, dan pembaruan informasi regulasi ekspor.

“Diharapkan program ini dapat meningkatkan ekspor UKM ke pasar tradisional maupun nontradisional dengan lebih kondusif," kata Olvy.

Selain itu, program ini juga diharapkan mampu meningkatkan aspek kewiraswastaan, manajemen,  administrasi, serta pengetahuan dan keterampilan pengembangan industri. Olvy mengatakan, UKM harus memanfaatkan informasi yang ada sehingga mampu mengembangkan bisnis melalui  laman komersial nonkonvensional.

"Melalui program pendampingan fasilitasi ekspor yang holistik tersebut, UKM juga dapat mengubah pola pikir ‘luring’ menjadi lebih proaktif menjemput pembeli,” kata Olvy.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengatakan, UKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan dengan menguatnya pasar UKM Indonesia di dalam negeri maupun kancah global.

Menurut dia, sebenarnya banyak produk UKM yang memiliki kualitas dan desain yang prima. Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mencari pasar ekspor atau pembeli di pasar global. Olehnkarena itu, Kemendag meminta pihak swasta untuk mendampingi pelaku UKM secara langsung demi menjawab berbagai tantangan tersebut.

“Sudah saatnya Pemerintah Indonesia berpihak kepada UKM dalam mendorong ekspor dengan cara menguatkan dan mengembangkan potensi UKM,” kata Oke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com