Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Petani Sumenep Sambut Baik Instalasi Pengering UV dari Kementan

Kompas.com - 10/03/2019, 17:26 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep Arif Firmanto, mengatakan 2019 ini Kementerian Pertanian (Kementan) kembali memberikan bantuan 2 unit instalasi pengering Ultra Violet kepada beberapa Kelompok Tani (Poktan).

Mesin pengering tersebut dapat digunakan untuk pengeringan gabah, bawang merah dan jagung, yang membuat kualitas produksi mampu bertahan selama 3 bulan.

Risiko kerusakan bawang merah juga dapat ditekan karena dapat mempertahankan kualitas warna dan teksturnya.

Arif mengatakan, usai pemberian instalasi itu, pihaknya akan segera mendorong dua Kecamatan di Kabupaten Sumenep, yaitu Rubaru dan Pasongsongan agar bisa meningkatkan jumlah produksi.

"Langkah cepat ini perlu dilakukan untuk menggenjot produksi pertanian dari wilayah Sumenep. Sebab disini luasan lahan yang ada mencapai kurang lebih 270 hektar dan 13 kelompok tani. Yang pasti mereka sudah sangat menunggu instalasi ini," ujarnya.

Keberadaan instalasi pengering UV di Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep pun disambut antusias para petani sekitar.

Ketua Poktan Campaka, Haji Fadil mengaku optimis karena dengan hasil panen yang ada bisa meningkatkan produksi padi dan sektor pertanian lainya menjadi berlipat-lipat.

"Keberadaan instalasi ini mampu meningkatkan kualitas bawang merah hasil panen di atas luasan lahan 1000 hektare," kata Fadil.

Kelompok Tani lainnya juga berkomentar serupa.

“Mesin ini membantu kami untuk mempercepat pengeringan padi hasil panen," kata anggota Poktan Bunga Mat Sahri saat disela-sela sedang mengeringkan Padi di Desa Matanair, Minggu (10/3/19).

Menurut Mat Sahri, biasanya proses penjemuran padi di depan rumah membutuhkan 5 hari. Proses ini bisa bertambah lama jika hujan. 

Namun, dengan adanya instalasi ini, Mat Sahri dan istrinya hanya butuh 2 hari untuk mengeringkan padi.

"Selama ada mesin pengering ini, mau cuaca mendung atau hujan saya tidak khawatir lagi. Sebab padi saya tetap kering dan layak untuk digiling," katanya.

Di tempat yang sama, anggota kelompok tani lain juga sudah mulai menggunakan instalasi pengering ini. Mereka sudah mempunyai jadwal antrian pemakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com