Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Emas Melonjak, Laba Antam Melesat 541 Persen

Kompas.com - 11/03/2019, 14:07 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Antam Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 874,42 miliar pada 2018.

Angka tersebut meningkat 541 persen dibandingkan dengan capaian laba bersih pada 2017 yang sebesar Rp 136,50 miliar, berdasarkan data yang dirilis perseroan dalam konferensi pers, Senin (11/3/2019).

Lonjakan pertumbuhan laba bersih Antam didorong pertumbuhan signifikan pada kinerja produksi dan penjualan komoditas utama, serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi perseroan.

Penjualan bersih Antam sepanjang 2018 tercatat sebesar Rp 25,24 triliun, naik 99 persen dibandingkan penjualan bersih tahun 2017 yang sebesar Rp 12,65 triliun.

Baca juga: Tingkatkan Produksi dan Penjualan, Antam Optimis Capai Target di 2019

Kinerja keuangan Antam yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tercatat sebesar Rp 3,33 triliun tumbuh 51 persen dibandingkan dengan capaian EBITDA tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,21 triliun.

Komponen terbesar penjualan perusahaan berasal dari emas yang berkontribusi sebesar 66 persen atau Rp 16,69 triliun. Sementara secara keseluruhan, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp 25,24 triliun.

Untuk feronikel, Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik sebesar 14 persen dari capaian tahun sebelumnya sebesar 21.762 TNi dan penjualan feronikel mencapai 24.135 TNi, tumbuh 10 persen dibandingkan 2017 sebesar 21.878 TNi.

Baca juga: Tahun 2018, Antam Sukses Capai Penjualan Tertinggi Sepanjang Sejarah

 

Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun.

Penjualan feronikel pada 2018 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, dengan kontribusi sebesar Rp 4,66 triliun atau 18 persen dari total penjualan bersih 2018.

Untuk komoditas emas, Antam mencatatkan capaian penjualan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Pada 2018, volume penjualan emas mencapai 27.894 kg (896.812 t.oz) atau naik signifikan sebesar 111 persen dibandingkan capaian 2017 yang sebesar 13.202 kg (424.454 t.oz).

Baca juga: Perluas Pemasaran Emas, Antam Berencana Dirikan Toko Online

Pendapatan Antam dari penjualan emas di FY18 tercatat sebesar Rp 16,69 triliun. Capaian penjualan bersih tersebut naik 126 persen dibandingkan penjualan bersih emas 2017 yang tercatat sebesar Rp 7,37 triliun.

Antam mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaiiung sebesar 1.957 kg (62.919 t.oz) pada tahun 2018.

Sementara untuk produksi bijih nikel pada 2018 tercatat sebesar 9,31 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 67 persen dibandingkan volume produksi tahun sebelumnya yang sebesar 5,57 juta wmt. Antam memproduksi bijih nikel untuk kebutuhan bahan baku pabrik feronikel perusahaan, serta untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.

Baca juga: Antam Targetkan Emas Terjual 35 Kilogram Per Bulan Lewat Toko Online

Untuk komoditas bauksit pada 2018 mencapai 1,10 juta wmt, naik sebesar 70 persen dibandingkan capaian 2017 yang sebesar 648 ribu wmt. Sepanjang 2018, volume penjualan bijih bauksit mencapai 920 ribu wmt, naik 10 persen dibandingkan capaian penjualan bijih bauksit 2017.

Pada 2018 perseroan mencatatkan pendapatan dari bijih bauksit sebesar Rp 482 miliar naik 21 persen dibandingkan nilai penjualan bijih bauksit pada 2017 sebesar Rp 398 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com