Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tahu Kapan Saja Harga Tiket Pesawat Murah?

Kompas.com - 12/03/2019, 12:12 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya harga tiket pesawat yang belakangan kerap dikeluhkan mahal membuat masyarakat harus memutar otak agar tetap bisa bepergian dengan pesawat dengan tingkat tarif yang wajar, salah satunya dengan memahami pola penerapan tarif maskapai.

Direktur Niaga Air Asia Indonesia Rifai Taberi mengatakan, setiap maskapai memiliki strategi penerapan harga masing-masing, mulai dari tarif promo hingga tarif termahal dengan porsi tempat duduk yang disesuaikan dengan siklus musiman penerbangan.

"Mulai dari yang paling bawah itu let say 180 kapasitas ditaruh, itu tarif promo yang rugi. Baru nanti naik kelas terus. Alokasinya itu diatur airlines, itu yang diatur sama mereka dan setiap seasonality bakal berbeda-beda," ujar dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, penerapan tarif batas atas dan bawah yang sudah ditetapkan pemerintah, yaitu tarif batas bawah sebesar 35 persen dari tarif batas atas, seharusnya sudah bisa menjadi bayangan besaran tarif pesawat setiap musimnya.

Baca juga: Kemenpar Minta Kenaikan Harga Tiket Pesawat Dilakukan Bertahap

Namun, memang tak bisa dipungkiri ada saat-saat di mana harga tiket pesawat bisa begitu mahal hingga menguras kantong. Lalu, bagaimana cara mengakalinya?

Rifai mengatakan, tujuan dan waktu bepergian sangat berpengaruh dengan murah tidaknya harga tiket. Misalnya saja ketika ingin membeli tiket liburan ke Jepang, membeli tiket pesawat ke Jepang di musim bunga sakura kemungkinannya sangat kecil untuk bisa mendapatkan tiket yang murah.

Selain itu, sangat penting bagi pengguna pesawat untuk membeli tiket jauh-jauh hari. Sebab, jumlah kursi dengan harga tiket promo masih banyak.

"Dengan adanya fare class gitu kalau belinya semakin mepet, misalkan 2 minggu sebelumnya baru beli ya udah, apalagi kalau pas lebaran," ujar dia.

Mahalnya tarif tiket Lebaran ujar Rifai, memang sudah tidak bisa dihindarkan. Pasalnya, musim panen untuk maskapai penerbangan hanya terjadi tiga kali di Indonesia, yaitu ketika Lebaran, Natal, dan tahun baru.

"Yang lain, bahkan kalau sudah low season itu sudah balik modal saja sudah seneng banget," ujar dia.

Baca juga: Setelah Garuda, Sriwijaya Air Juga Turunkan Harga Tiket 40 Persen

Hal itulah yang kemudian membuat maskapai akan kembali membanting harga tiket untuk menarik minat penumpang.

Menurut dia, saat-saat setelah libur Lebaran merupakan momentum yang tepat untuk mereka yang ingin berlibur dengan tarif murah.

Sementara, jika tarif tiket harian, hari Selasa merupakan hari di mana tiket pesawat dikenakan tarif paling murah dalam satu minggu.

"Kalau hari Senin masih ada orang ramai karena biasanya setelah weekend cuti satu hari baru pulang. Sementara Selasa relatif orang akan less travelling, mulai naik lagi Jumat, Sabtu dan Minggu sudah mulai tinggi," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com