Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Dana Darurat, Berapa Ideal Porsinya dari Pengeluarnya?

Kompas.com - 12/03/2019, 18:22 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana darurat adalah salah satu instrumen keuangan yang kerap kali terlupa untuk dialokasikan.

Padahal, dana darurat menjadi penting untuk dicadangkan sebagai dana utama yang digunakan ketika berada dalam kondisi mendesak atau genting, misalnya ketika tiba-tiba berhenti dari pekerjaan, untuk mencukupi berbagai kebutuhan sehari-hari.

Founder dan CEO Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, sebagian besar milenial Indonesia masih belum menyiapkan dana darurat sehingga kondisi keuangan mereka cenderung tidak aman.

Baca juga: Dana Darurat Bisa Disiapkan dengan Investasi Emas Batangan

Pasalnya, sebagian besar milenial Indonesia menggunakan 51 persen pendapatannya untuk kebutuhan bulanan. Nilai tabungan hanya 11 persen dari pendapatan, dan investasi hanya 2 persen.

"Kalau sampai terjadi sesuatu dengan sumber income-nya, milenial ini masih bingung untuk hidup 12 bulan ke depan dari mana sumbernya. Enggak ada safety stock," ujar Melvin di Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Untuk itulah, mencadangkan pendapatan untuk dana darurat menjadi hal krusial yang perlu dilakukan segera.

Baca juga: Ingin Punya Dana Darurat? Terapkan 5 Hal Ini

Melvin mengatakan, setidaknya untuk seseorang yang masih lajang atau belum menikah, besaran dana darurat ini enam kali lipat dari pengeluaran bulanan. Sementara, untuk pasangan suami istri besaran dana darurat adalah sembilan kali lipat dari pengeluaran bulanan.

Adapun untuk pasangan menikah yang sudah memiliki anak, besaran dana darurat yang ideal adalah 12 kali lipat dari pengeluaran bulanan.

"Kenapa kalau menikah dan punya anak minimal 12 bulan? Karena kalau sudah punya anak dan tiba-tiba dipecat, sekolah anakpun tetap harus dibayar, enggak peduli bagaimana kondisi keuangannya," ujar dia.

Baca juga: Siapkan Dana Darurat dengan Berbagai Jenis Investasi Ini!

Dana darurat ini, ujar Melvin minimal sudah harus dikumpulkan oleh seseorang dalam kurun waktu satu tahun setelah dirinya bekerja. Sebab, ketiadaan dana darurat bisa menjadi memunculkan masalah baru ketika seseorang tengah terhimpit berbagai kemungkinan terburuk terkait masalah keuangan.

Pencadangan dana darurat ini, ujar Melvin harus didahulukan sebelum investasi. Penempatan dana darurat pun harus dilakukan di instrumen-instrumen yang sewaktu-waktu mudah dicairkan.

"Selain itu, juga di instrumen dengan risiko yang rendah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com