Cerita Menteri Darmin Cari Anggrek, Justru Dapat Cerita soal Kepemilikan Tanah

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian masyarakat Indonesia masih gemar membeli tanah ketimbang menyimpan dananya di bank. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution punya pengalaman tak terduga terkait hal tersebut.

"Saya karena senang (bunga) anggrek, pernah saya nyari-nyari ke pinggir Jakarta sekitar 20-30 km dari Jakarta," cerita Darmin saat bicara di Raker Kemendag, Jakarta, Selasa (12/3/2019).

"Semua selalu jawab itu (tanah) punya orang kaya dari Jakarta (saat saya tanya soal tanah di tepi jalan). Luar biasa. Itu adalah masalah jangka panjang," sambung dia,

Menurut Darmin, kegemaran masyarakat Indonesia membeli tanah tidak produktif lantaran tidak dimanfaatkan untuk kegiatan usaha.

Tanah biasanya dibiarkan sambil menunggu harganya naik atau ustri diwariskan untuk anak-cucu.

"Semua orang punya tanah untuk diri sendiri, anak-cucu, padahal nunggunya 15 tahun baru naik itu harganya," ucap Darmin.

Padahal kata dia, andai kebiasaan itu diubah dengan menyimpan dana di bank, maka dana pihak ketiga (DPK) akan meningkat.

Hal ini lebih bermanfaat dari sekedar membeli tanah karena bisa meningkatkan permodalan untuk pembangunan.

"Banyak orang tidak suka dengan modal asing tetapi senangnya beli tanah, kalau properti beli tanah ya boleh lah ya," tutur dia,