Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Investasi Lebih Baik dari Menabung?

Kompas.com - 14/03/2019, 19:24 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya perkembangan teknologi keuangan alias fintech di Indonesia beberapa tahun terakhir, membuat masyarakat khususnya investor berlomba-lomba berinvestasi di berbagai instrumen.

Lantas, benarkah investasi jauh lebih baik dibanding menabung?

Menurut Karaniya Dharmasaputra, CEO Bareksa.com, sebuah platform investasi reksa dana berbentuk digital, di era digital saat ini investasi lebih baik dibandingkan dengan menabung.

Baca juga: Milenial, Intip Tips Investasi dari Investor Muda Ini

"Kalau kita menyimpan uang dalam instrumen investasi seperti reksa dana, bertahun-tahun kemudian bisa bertumbuh. Sedangkan, kalau simpan di bank lama-kelamaan habis kepotong biaya administrasi," ujar Karaniya di Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Apalagi, di era digital saat ini, imbuh dia, investasi bisa mudah dilakukan hanya dengan telepon genggam. Bahkan, dengan Rp 10.000 saja sudah bisa memulai investasi reksa dana.

Dia menyebut, kebutuhan di masa depan akan lebih menggila dibanding saat ini. Sehingga, perlu memulai investasi agar hasil yang diperoleh tiga kali lipat lebih banyak. Karina juga merasa, masyarakat Indonesia perlu diberikan pengetahuan mengenai investasi sejak dini khususnya kaum milenial.

Baca juga: Dana Darurat Bisa Disiapkan dengan Investasi Emas Batangan

Menurutnya, masyarakat Indonesia 70 persen memilih menabung. Sedangkan, negara lain sudah mengetahui keuntungan yang didapat dari investasi lebih tinggi dibanding menabung.

"Banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana pentingnya investasi. Karena dari data yang saya dapat, 29,70 persen literasi keuangan Indonesia sangat rendah dan yang mengerti hanya sekitar 1,25 persen saja," ujar Karaniya.

Di sisi lain, kaum milenial lebih konsumtif dan lebih mudah mengeluarkan uang untuk sekedar 'ngopi cantik' dibanding menyisihkan uang ke dalam instrumen investasi.

Baca juga: Milenial, Ayo Investasikan Uang Receh untuk Investasi

"Investasi sangat penting tidak perlu ditunda-tunda. Kalau bisa investasi sekarang, lakukan sekarang," tandas Karaniya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com