Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Modal Asing Banjiri Indonesia, Ini Sebabnya

Kompas.com - 23/03/2019, 12:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Aliran modal asing terus masuk ke negara-negara berkembang, tanpa terkecuali Indonesia. Tren masuknya aliran modal asing ini pun terus meningkat.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), aliran modal asing atau capital inflow yang masuk ke Indonesia sepanjang kuartal I 2019 mencapai Rp 74,4 triliun. Angka tersebut disumbang oleh Surat Berharga Negara sebesar 62,5 triliun dan saham (equity) sebesar 11,9 triliun.

Apa sebenarnya faktor yang mendorong masuknya aliran modal asing beberapa waktu terakhir ini ke Indonesia?

IGP Wira Kusuma, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI menjelaskan, ada beberapa alasan Indonesia kebanjiran aliran modal asing. Salah satunya adalah terkait kondisi eksternal.

Baca juga: BI: Triwulan I, Total Modal Asing Masuk ke RI Rp 74,4 Triliun

“Aliran modal ke emerging markets (negara berkembang) terus meningkat, disebabkan ketidakpastian dan risiko negara berkembang menurun,” ujar Wira dalam pelatihan wartawan ekonomi dan moneter BI di Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).

Wira mengungkapkan, ketidakpastian di pasar keuangan global pun kini berkurang. Sebab, kebijakan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) oleh bank sentral AS Federal Reserve cenderung lebih dovish atau tidak agresif. Hal yang sama juga terjadi di negara-negara maju lainnya.

“Ini menyebabkan likuiditas global di emerging markets bertambah,” tutur Wira.

Baca juga: Aliran Masuk Modal Asing Bikin Rupiah Tak Loyo

Namun demikian, masih ada pula sejumlah risiko yang harus diwaspadai. Wira menerangkan, risiko tersebut antara lain risiko geopolitik seperti perang dagang AS dan China, serta keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Beberapa waktu lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penguatan rupiah didukung aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik.

"Aliran masuk modal asing terutama terjadi di pasar Surat Berharga Negara, sedangkan pasar saham mencatat aliran keluar," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

BI meyakini nilai tukar rupiah akan terus membaik karena prospek sektor eksternal yang membaik. Rupiah diyakini akan bergerak stabil sesuai dengan nilai fundamentalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com