JAKARTA, KOMPAS.com - Niat menikah tersandung modal yang belum cukup memang membuat sesak. Sebenarnya, tabungan nikah merupakan salah satu pos simpanan penting yang harus diisi setiap bulan.
Perencana keuangan Pandji Harsanto mengatakan, sebaiknya tabungan untuk menikah disegerakan sejak punya penghasilan pertama dan pekerjaan tetap. Tak terkecuali bagi mereka yang masih single atau belum punya pacar dan rencana menikah dalam waktu dekat.
"Jika takut tabungan itu terpakai bisa dirupakan dalam bentuk yang tidak mudah di ambil dari ATM, misalnya dengan membeli logam mulia atau bank notes dollar," ujar Pandji kepada Kompas.com, Sabtu (23/3/2019).
Pandji mengatakan, sebenarnya tak ada aturan baku berapa banyak yang bisa disisihkan untuk tabungan menikah. Namun, idealnya dengan menyisihkan 10 persen dari pendapatan bulanan.
Bagi yang sudah punya rencana menikah ke depannya, setidaknya mulai rencanakan tabungan nikah sejak dua tahun sebelumnya. Jika merasa tabungan bank tidak cukup bisa diandalkan, bisa coba berinvestasi dalam jangka waktu tertentu, sesuaikan dengan target menikah.
"Jika kebutuhan biaya nikah dua tahun lagi, rupakan dalam bentuk logam mulia atau tabungan dollar supaya tidak mudah diambil," kata Pandji.
Jika rencana pernikahan ldi atas 2 tahun, pilih reksa dana pendapatan tetap. Jika masih di atas lima tahun atau sama sekali belum jelas, bisa pilih reksa dana saham.
/Wajib survei
Sebagaimana dikutip dari website Pandji, pandjiharsanto.com, dalam menyiapkan tabungan pernikahan, jangan sampai mengawang-awang alias tidak tahu pasti jumlah dana yang dibutuhkan. Maka, penting untuk memperkirakan berapa biaya yang dibutuhkan, mulai dari sewa gedung atau tenda, katering, hingga hal kecil seperti souvenir dan undangan.
Survei bisa dilakukan dengan rajin-rajin mengunjungi wedding fair atau bertanya kepada teman yang sedang mempersiapkan pernikahan. Meski sepele, survei menjadi hal yang penting untuk tahu berapa banyak uang yang harus ditabung dan jangka waktunya.
Selain itu, Anda bisa tahu vendor dengan harga yang relatif murah berikut perkiraan kenaikan harga setiap tahunnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.