Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Terus Lakukan Langkah Masif, Produksi Tuna Alami Peningkatan

Kompas.com - 25/03/2019, 14:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia telah mengalami peningkatan produksi tuna yang signifikan sejak 2015. Hal ini tidak lepas oleh langkah masif yang dilakukan Kementrian Perikanan dan Kelautan RI.

Dirjen Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, M Zulficar Mochtar memberikan konfirmasi terkait hal itu.

"Hal ini terindikasi kuat merupakan hasil dari kebijakan pemberantasan IUU Fishing yg masif dilakukan oleh KKP. Baik melalui moratorium kapal asing, penangkapan dan penenggelaman kapal ilegal yang masuk ke wilayah teritori Indonesia maupun dengan penertiban rumpon yang dilakukan KKP," lanjutnya.

Karena produksi tuna meningkat, tahun lalu Indonesia bahkan menjadi negara penghasil tuna terbesar dan menyumbang 16 persen produksi global.

Menurut Zulficar, tren kenaikan produksi tuna terlihat sejak tahun 2015. Berdasarkan data stastistik yang telah dihimpun, produksi tuna Indonesia secara total sebanyak 670.512 ton pada 2015, meningkat menjadi 714.148 ton di tahun 2016 dan 760.781 ton di tahun 2017.

Zulficar mengatakan, kenaikan tersebut bukan hanya berasal dari perikanan skala besar, perikanan skala kecil pun berkontribusi cukup besar untuk kenaikan produksi tuna.

"Indikasi kenaikan tersebut sesuai hasil analisa, bukan hanya berasal dari perikanan skala besar. Perikanan skala kecil berkontribusi cukup besar pada produksi perikanan tuna di Indonesia terutama di perairan teritorial dan kepulauan," sebut Zulficar.

Sebagai contoh, hal tersebut dapat dilihat dari produksi tuna jenis mata besar (BET) dengan perbandingan yang cukup signifikan antara produksi BET di perairan kepulauan (WPPNRI 713, 714 dan 715) sebesar 9.559 ton dengan produksi BET di WPPNRI 716 dan 717 sebesar 771 ton.

"Jadi hasil kebijakan pemberantasan IUU Fishing ini, telah membawa berkah khususnya kepada nelayan-nelayan skala kecil, karena tuna sekarang menjadi lebih mudah tertangkap di wilayah perairan kita yg memang kaya akan sumber daya tuna," tutup Zulficar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com