Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Food Innovation dan Knowledge Hub Hadir, Dorong Pertumbuhan Start Up Food di Indonesia

Kompas.com - 25/03/2019, 17:16 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Accelerice meluncurkan food innovation and knowledge hub untuk mendorong usaha rintisan atau start up khusus kuliner di Indonesia untuk berkembang.

Selain itu, keberadaan food accelerator ini bisa menginspirasi dan bisa membangun dukungan terhadap industri kuliner melalui beragam fasilitas yang ada.

"Kami memiliki misi untuk terus dapat mendukung pertumbuhan UMKM, khususnya food start up dengan menyediakan sarana dan edukasi bagi mereka agar berkembang, berinovasi dan dapat memaksimalkan teknologi dalam usahanya," kata Chief Empowerment Officer (CEO) Accelerice Indonesia, Charlotte Kowara di Jakarta, Senin (25/3/2019).

Charlotte mengatakan, Accelerice hadir untuk membangun ekosistem yang kuat agar dapat semakin meningkatkan industri kuliner Indonesia yang sedang tumbuh. Visinya ialah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat inovasi dan teknologi rekayasa bahan pangan di masa depan.

"Dengan menekankan, bahwa produk yang dihasilkan harus dapat terjangkau, mudah didapat, dan bernitrisi," tuturnya.

Dia menyebutkan, Indonesia dengan populasi 278 juta jiwa dipercaya memiliki pasar kawasan kuliner terbeaar di Asia Tenggara. Indonesia juga memiliki lebih dari 500.000 bumbu dan rempah, dimana beberapa hidangan Indonesia juga diakui sebagai hidangan terbaik di dunia dan nasi goreng.

Bahkan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyatakan bahwa sektor industri kukiner memberikan kontribusi yang singnifikan dengan menyumbangkan 30 persen dari total sektor pariwisata dan ekonominkreatif.

"Oleh karen itu, sektor industri kuliner memiliki peluang besar untuk investasi dan inovasi," tambahnya.

Ia menambahkan, Indonesia diprediksi menjadi salah satu raksasa ekonomi pada 2050 dan akan mendapat keuntungan besar dari sektor UMKM yang semakin kuat. Ini terbukti, negara-negari lain di dunia yang memberikan perhatiam khusus terhadap pertumbuhan dan kemajuan industri kecil serta menengah di Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

"Accelerice hadir di saat yang lebih tepat dimana mulai munculnya kesadaran bahwa, kreativitas dan inovasi yang dilakukan food start up menyumbangkan hasil yang lenih signifikan terhadap pertumbuhan industri kuliner," imbuhnya.

"Walaupun adanya peluang yang cukup besar untuk melakukan inovasi. Namun kenyataannya masih baya food start up yang memiliki hambatan seperti modal, maupun kurangnya pengalaman untuk dapat meluncurkan, mengembangkan, dan mempertahannkan usahanya," lanjut Charlotte.

Guna mendukung tujuan itu, Accelerice mengahadirkan fasilitas research dan development (R&D), cafe uji coba produk, co-working space, reference room, dan lainnya. Semua fasilitas penunjang itu berada di gedung empat lantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com