Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Lagi Pemain e-Aggregator Ramaikan Pasar Fintech Dalam Negeri

Kompas.com - 26/03/2019, 15:32 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Go Bear sebagai salah satu fintech aggregator yang berbasis di Singapura melihat besarnya potensi pengembangan produk fintech jenis e-aggregator di Indonesia.

Country Director GoBear Indonesia Tris Rasika mengatakan, saat ini terdapat empat jenis produk keuangan yang dipajang dalam laman resmi Go Bear Indonesia, yaitu Kredit Tanpa Angunan (KTA), kartu kredit, asuransi mobil, dan asuransi perjalanan.

Khusus untuk kartu kredit, Tris menilai pengembangan potensi pasar kartu kredit dan asuransi di Indonesia masih sangat besar. Apalagi, baru 3 sampai 5 persen penduduk Indonesia yang menggunakan layanan kartu kredit.

Pasalnya, produk pasar keuangan yang begitu beragam kerap membuat konsumen kebingungan dan sulit membandingkan produk jenis apa yang sesuai dengan kebutuhannya.

"Go Bear Indonesia adalah situs perbandingan produk keuangan, produk yang dibandingkan berasal dari bank dan asuransi," jelas Tris di Jakarta, Kamis (26/3/2019).

Belum banyak penyedia jasa perbandingan produk keuangan tau e-aggregator di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, dari 229 produk teknologi finansial (fintech/financial technology) baru 9 pesen yang memiliki model bisnis sebagai market aggregator, atau fintech yang mengumpulkan dan mengolah data agar bisa dimanfaatkan konsumen untuk membantu pengambilan keputusan.

Tris mengatakan, dari awal tahun hingga akhir Maret ini, laman resmi Go Bear Indonesia telah disambangi sebanyak 500.000 pengunjung. Dengan mengakses gobear.com, pengguna bisa membandingkan berbagai produk keuangan yang dipajang sesuai dengan profil keuangan mereka.

Sehingga, tak hanya membandingkan saja, CEO GoBear Adrian Chang mengatakan, GoBear diharapkan bisa membantu penggunanya untuk memerbaiki kondisi keuangan mereka. Sebab, dengan mengakses produk keuangan dengan produk keuangan melalui GoBear.com, konsumen sekaligus bisa mengenali profil dan risiko keuangannya.

"Visi dai GoBear adalah meningkatkan kesehatan keuangan konsumen, karena produk yang akan ditawarkan melaluui situs GoBear akan disesuaikan dengan penilaian dan risiko dari konsumen," ujar dia pada kesempatan yang sama.

Sementara, dari segi korporasi atau penyedia jasa keuangan, Adrian mengatakan, mereka jadi bisa lebih mengenal profil sasaran konsumen mereka dengan datang dimiliki GoBear.

Sebagai catatan, GoBear sendiri telah berdiri sejak tahun 2015 lalu di Singapura.

Saat ini, GO Bear telah memiliki 29 juta pengguna di 7 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com