Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Game Online Bisa Bebani Neraca Pembayaran, Kok Bisa?

Kompas.com - 27/03/2019, 15:32 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya game onlilne yang bisa dengan mudah diunduh di platform penyedia aplikasi ternyata berpotensi membebani neraca pembayaran Indonesia (NPI). Sebab, meski banyak game yang gratis untuk diunduh, tetapi banyak pula input-input di dalam game tersebut yang ternyata berbayar.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, meski jumlah transaksi dalam game online cenderung kecil sekitar Rp 7.000 hingga Rp 10.000 di setiap transakskinya, namun dengan jumlah pemainnya yang mencapai jutaan di Indonesia, kontribusinya terhadap defisit neraca pembayaran bisa jadi cukup besar.

"Main games itu keliatan enggak di neraca pembayaran Indonesia? Sekarang sih enggak, tapi mudah-mudahan keliatan ya. Itu uang kan keluar semua ya, kalau di seluruh dunia ada 700 juta pemain, sementara sekali main menghabiskan 0,5 dollar AS, di Indonesia bisa jadi 2 juta yang main, itu uang keluar semua untuk games itu," ujar Mirza di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: Kemenkeu Rilis Game Simulasi Bikin APBN Sendiri

Mirza pun menekankan agar para pemain games atau orang-orang yang memiliki ketertarikan pada games tak hanya mengonsumsi games saja tetapi juga membuat terobosan dengan menciptakan sendiri aplikasi permainan jumlah uang yang keluar negeri karena games semakin sedikit.

Untuk bisa melakukan proses itu, pemerintah pun juga harus mulai mengubah jalur pemberdayaan manusia di dalam negeri.

"Indonesia harus menjalani proses ini dengan shifting. kalau kita mau melompat ke situ, kita juga perlu skill kita di situ," ujar Mirza.

Mirza mencontohkan bagaimana iklim perfilman di Indonesia yang saat ini sudah mulai berubah karena tenaga kerja yang terlibat di dalam dunia perfilman juga kian terampil.

Dia mengatakan, dulu saat dirinya muda sebagian film yang di putar di bioskop dalam negeri adalah film asing.

"Sementara sekarang PH lokal sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Baca juga: Potensi Industri Game Indonesia Rp 11 Triliun, Tapi Belum Tergarap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com