Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bos Tokopedia soal Inspirasi Kembangkan AI di Indonesia

Kompas.com - 28/03/2019, 22:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengaku mendapat inspirasi mengembangkan artificial intelligence (AI) setelah menghadiri acara Softbank World di Tokyo.

Dia bercerita, pendiri Softbank Masayoshi Son saat itu bertanya kepada para tamu tentang menunggangi kuda di jalan.

"Saat itu, Masa (panggilan Masayoshi) bertanya kepada para audiens. 'Jika hari ini Anda menunggangi kuda di jalan raya, apakah Anda akan ditahan oleh polisi?' Semuanya menganggukkan kepala sebagai tanda setuju," ujar William Tanuwijaya saat peluncuran AI Center of Excellence di Depok, Kamis (28/3/2019).

Menurut William,  Masa pun memberikan prediksi bahwa tidak lama lagi mengendarai mobil di jalan raya akan dijegal polisi. Pengendara mobil akan mempunyai tempat khusus seperti tempat untuk menunggangi kuda saat ini.

Baca juga: Tokopedia dan UI Luncurkan Pusat Riset AI Pertama di Indonesia

Mengapa begitu? Rupanya saat ini telah banyak perusahaan yang menerapkan AI pada kendaraannya sehingga kendaraan-kendaraan tersebut menjadi self driving car atau automatic car yang tidak perlu lagi dikendarai oleh manusia.

"Mobil tersebut di persimpangan jalan yang sangat padat dengan lampu merah yang rusak mampu melewati persimpangan jalan tersebut tanpa mencederai satu orang pun," kata William.

Selain menerapkan AI pada mobil, William bercerita bahwa ada sebuah perusahaan yang menerapkan AI untuk menguraikan kemacetan.

"Belum lama ini, Didi (ojek online di China) diajak kerja sama oleh pemerintah setempat untuk menguraikan kemacetan di jalan raya. Semua mobil ditanami sim card sehingga bisa menginstruksikan navigasi pada mobil. Penanaman simcard ini benar-benar mampu menguraikan kemacetan. Karena keberhasilan itu, program tersebut direplika dari 1 kota menjadi 100 kota," tutur William.

Baca juga: Ini Cara agar Perempuan bisa Berperan dalam Mengembangkan Kecerdasan Buatan

Hal itulah yang memberikan inspirasi kepada William sehingga ingin mengembangkan kecerdasan buatan di Indonesia. Dengan kecerdasan buatan ini, negara akan semakin maju dalam perkembangan teknologi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lingkungan.

"AI Center ini sebagai wadah. Wadah yang dipakai peneliti dan praktisi untuk membangun Indonesia bersama. Sehingga masalah-masalah kompleks seperti sosial, ekonomi, dan bisnis bisa kita pecahkan bersama-sama," ujar William

"Indonesia yang saat ini berkembang, bisa menjadi negara maju. dan harapannya, 2045 nanti 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia emas akan diakui sebagai negara maju karena inovasi-inovasi yang kita buat bersama," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com