Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

10 Strategi Hoki di Era Disrupsi (artikel 1 dari 2)

Kompas.com - 01/04/2019, 13:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada Artikel edisi Januari 2019 kita sudah membahas bersama mengenai 6 Resolusi Anti Basi di Era Disrupsi, dimana 6 Resolusi tersebut merupakan fundamental dari semua rencana Aksi untuk mewujudkan Visi, setelah 6 Resolusi tersebut kita bangun, langkah berikutnya adalah kita menentukan Strategi apa yang bisa digunakan untuk memastikan Anda dan organisasi yang dipimpin saat ini melaju kencang melampaui Target Bisnis yang telah dicanangkan.

Atau jika kondisi Anda sekarang adalah seorang profesional yang sedang bergairah membangun karir sebagai seorang karyawan pada berbagai macam posisi, strategi apa yang bisa kita pilih sebagai amunisi untuk meraih ambisi.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Strategi? Atau dengan kata lain apa definisi hakiki strategi?

Para ahli Manajemen Bisnis Modern memiliki banyak pendapat yang berbeda untuk menjelaskan definisi sebuah strategi, dan untuk kajian kita saat ini kita pilihkan sebuah definisi sederhana yang tepat guna, karena kita yakin jika sesuatu itu sederhana akan mudah dipahami, dan jika mudah dipahami akan lebih mudah lagi untuk diimplementasikan.

Dari beberapa kajian tersebut kami menyimpulkan pada hakikatnya strategi adalah sebuah cara yang bisa dipilih dan digunakan agar kita tidak dikendalikan oleh keadaan, khususnya keadaan sekarang yang penuh dengan aneka disrupsi. Artinya, bagaimana cara merespon dan bersikap terhadap kondisi disrupsi yang terjadi pada diri kita atau pada perusahaan Anda, sehingga dengan cara tersebut Anda sebagai pribadi atau sebuah korporasi akan mampu mencapai Visi atau Ambisi.

Memasuki tahun 2019 ini, di mana frekuensi disrupsi semakin meningkat dengan pesat, berikut kami sajikan 10 Strategi Hoki di Era Disrupsi.

Strategi Hoki ini kami kembangkan sedemikian rupa sehingga bisa diaplikasikan langsung oleh Anda dalam konteks sebagai karyawan sebagai strategi untuk pengembangan diri, atau diimplementasikan dalam konteks strategi korporasi untuk merealisasikan Visi, artinya dengan 10 Strategi Hoki ini secara paralel bisa digunakan untuk pengembangan diri dan pengembangan bisnis.

Sehingga 10 Strategi Hoki ini bisa digunakan sebagai ikhtiar, agar kita senantiasa Hoki pada kondisi yang penuh dengan disrupsi. Dan agar efisien dan efektif pada kesempatan ini akan kita kaji 5 dari 10 strategi tersebut, baiklah mari kita mulai dengan Strategi Hoki yang pertama.

Positive Believe

Strategi Hoki Pertama adalah Positive Believe, makna dari strategi ini adalah, bagaimana kita mampu dan mau untuk memilih sebuah keyakinan yang positif atau meyakini segala sesuatu kejadian memiliki sebuah pembelajaran yang positif.

Ini adalah strategi dasar dan utama. Artinya, kita tidak kan bisa melaksanakan 9 strategi berikutnya jika strategi yang pertama ini tidak kita lakukan dengan sungguh-sungguh.

Apa yang dimaksud dengan Positive Believe dan bagaimana melakukannya?
Per definisi POSITIVE BELIEVE dalam kajian beberapa refernsi ilmiah dalam bahasa Inggris adalah, “the psychological state in which an individual holds a proposition or premise to be true.

Dan jika diterjemahkan secara sederhana akan bermakna bahwa, keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.

Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.

Referensi lain mempertegas bahwa Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.

Berbasis kepada definisi di atas maka bisa dikatakan mengapa strategi pertama ini digunakan sebagai fundamental atau dasar berpijak adalah karena believe terbukti sangat ampuh dalam mempengaruhi strategi kedua dan ketiga yaitu Positive Mind Set dan Positive Mental Set, dengan kalimat lain Keyakinan sangat kuat berpengaruh dalam membentuk POLA PIKIR atau MINDSET dan POLA MENTAL atau Mental Set.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com