Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: BBM Satu Harga Tidak Bebani APBN

Kompas.com - 02/04/2019, 15:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga masih menjadi perdebatan karena tren harga minyak dunia yang fluktuatif.

Lantas, apakah BBM satu harga yang telah ditetapkan membebankan APBN?

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, kebijakan BBM satu harga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Tren harga minyak mentah dunia mengikuti demand dan supply di luar kendali Indonesia. Tapi, kalau terkait BBM satu harga, secara volume kecil sekali, jadi tidak membebankan APBN," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: BPH Migas Targetkan 29 Titik Penyalur BBM Satu Harga Dibangun di 2019

"Kalau ditanya volumenya berapa, kira-kira misalnya solar, gas oil, dan bensin, total konsumsi masyarakat seluruh Indonesia dil uar industri 27 juta KL setahun. Kalau kita bangun 170 titik enggak ada 1 juta KL, mungkin sekitar 100 ribu KL setahun. Jadi impactnya sebenarnya enggak ada," lanjut Jonan.

Jonan mengatakan, hingga saat ini telah mengoperasikan BBM satu harga di 133 kecamatan yang terkendala Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Rencananya, tahun ini pemerintah akan menambah 170 kecamatan dari target awal 160.

"Sampai hari ini dioperasikan di 133 kecamatan yang tidak ada SPBU. Targetnya, tahun ini hingga mau tambah 170 kecamatan. Awalnya, Pak Presiden mengamanatkan hanya 160 kecamatan," kata Jonan.

Baca juga: Hingga Akhir 2018, BBM Satu Harga Hadir di 131 Lokasi

Dia mengatakan, hal ini dilakukan untuk pemerataan ekonomi dan adanya keadilan sosial untuk rakyat, sehingga kebijakan BBM satu harga masih bisa berlanjut ditengah fluktuasi minyal global yang tidak menentu.

Di sisi lain, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), subsidi pemerintah khususnya dalam APBN naik dari tahun lalu.

Anggaran subsidi mencapai Rp 224,3 triliun. Anggaran tersebut naik 43,59 persen jika dibandingkan APBN 2018 sebesar Rp 156,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com