Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Dorong Perluasan Penggunaan Kompor Listrik

Kompas.com - 03/04/2019, 14:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupaya memperluas efektivitas penggunaan kompor listrik induksi. Perseroan membidik penggunaan pemanfaatan kompor listrik ini secara terpadu.

Menurut I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN ini dilakukan salah satunya dengan Electrizen Cooking Competition. Ia menyatakan program ini tidak hanya menjelaskan efisiensi dan target peningkatan produktivitas, dari penghematan penggunaan energi, melainkan ke depannya program ini bertujuan lebih luas.

"Program edukasi yang dilakukan melalui kerjasama dengan ibu-ibu penggerak PKK di sejumlah wilayah DKI Jakarta, Bekasi, sampai ke Bogor, dan berjalan secara simultan dari pekan kelima bulan Maret 2019, sampai di akhir bulan April 2019, bertujuan meningkatkan produktivitas rumah tangga perorangan dan juga bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner," ujar Made dalam pernyataannya, Rabu (3/4/2019).

Baca juga: Jonan Minta PLN Promosikan Kompor Listrik untuk Gantikan LPG

Ia menuturkan, PLN ingin menyebarkan kebiasaan, sekaligus mengedukasi masyarakat rumah tangga, khususnya rumah tangga yang kerap menggunaakan aktifitas masak-memasak di rumah.

"Di luar rumah tangga perorangan, kami menyasar juga pengusaha UMKM yang bergerak di bidang kuliner," papar Made.

Sambil menekankan kepada para pengguna kompor listrik induksi, menggunakan kompor listrik akan lebih aman, karena terhindar dari bahaya kebakaran seperti pada penggunaan kompor gas, tetapi juga penggunaan kompor listrik lebih mudah, karena energi listriknya sudah disediakan oleh PLN.

Selain mudah, produktivitas bagi pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih meningkat.

Baca juga: BBM Sulit, Masyarakat Pulau Buku Limau Gunakan Kompor Listrik

“Mengapa demikian, karena dengan suhu panas yang merata secara stabil, proses waktu (lamanya memasak) menjadi lebih singkat. Di sini menggunakan kompor listrik induksi akan lebih efisien.

Para pengguna kompor listrik induksi tinggal mencolokkan kabel listrik pada seteker di rumah. Dengan demikian para pengguna kompor listrik induksi tidak perlu menghabiskan waktu memperoleh energi tersebut, karena sudah dihantarkan oleh PLN, dengan harga yang lebih bersaing. 

Harapannya ke depan harga kompor listrik induksi ini akan semakin murah. Untuk itu, menurut Made, harus ada kontribusi dari pihak lain, supaya program ini berjalan semakin masif, sehingga akan menghasilkan daya saing produk Indonesia.

Baca juga: Kompor Gas Diganti Kompor Listrik, Akankah Subsidi Lebih Hemat?

Atau sebaliknya kondisi ini menjadikan kekuatan daya saing untuk mencegah masuknya produk impor. Dengan demikian terjadi penguatan ekonomi, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat itu sendiri, akan tetapi dirasakan sebagai efek berganda dari penghematan APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com