Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bawa Solusi Harga Gabah Kering, Petani Indramayu Antusias Sambut Mentan

Kompas.com - 04/04/2019, 16:23 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Panasnya terik matahari tak membuat Asep Suryana (67), seorang petani padi di Desa Karenggeta, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengurungkan niat bertatap muka dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.

"Padahal sepanjang hari kemarin saya sedang tidak enak badan," tutur Asep yang tampil rapih dengan kumis tebalnya tersebut kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Rupanya selain Asep, banyak petani lain di desa tersebut yang ingin bertemu dengan Mentan Amran. Hal ini terlihat dari penuhnya kursi yang telah disedikan panitia dalam acara tatap muka petani dengan Mentan di Desa Tambi, Indramayu.

Bahkan tak sedikit petani yang sudah menunggu sejak pagi terpaksa berdiri di kejauhan karena tidak mendapatkan kursi.

Antusiasme Asep bersama ribuan petani lain bukan tanpa sebab. Hal ini karena mereka mendengar kabar jika kunjungan kerja Mentan ke Indramayu membawa solusi permasalahan pelik yang terjadi petani saat ini, yaitu harga gabah yang tengah menurun.

Bupati Indramayu Supendi pun membenarkan akan ihwal pernyataan para petani tersebut.

"Masalahnya seluruh wilayah mengalami panen raya, itu yang membuat harga gabah menurun menjadi Rp3.500 - Rp 3.600 per kilogram (kg)," ungkap Supendi.

Sebagai informasi, pada awal Maret 2019 Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut terjadi penurunan harga gabah di tingkat petani.

Peristiwa ini terjadi karena cuaca yang tak menentu dan adanya peningkatan produksi gabah di beberapa wilayah.

Permasalahan tersebut rupanya sampai ke telinga Mentan. Untuk itu, dirinya secara khusus menyisihkan waktu berkunjung ke Indramayu.

"Saya ke sini membawa amanat dari presiden jika harga serap gabah petani tidak boleh dibawah Rp4.070 per kilo" papar Mentan yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah dari ribuan petani yang hadir.

Gandeng Bulog

Untuk merealisasikan hal tersebut, lanjut Mentan, dirinya sengaja membawa perwakilan Badan Urusan Logistik (Bulog) ke Indramayu.

Ia meminta Bulog untuk memastikan hasil gabah petani dapat terserap seluruhnya dengan harga yang pantas.

"Setelah acara ini selesai silakan bapak dan ibu petani menghampiri perwakilan Bulog yang sudah saya bawa," lanjut Mentan.

Petani Indramayu sedang menggunakan alsintan bantuan Kementan, Kamis (4/4/2019). Total pemerintah sudah memberikan bantuan lebih dari 600.000 alsintan kepada petani Indonesia dalam 4,5 tahun terakhir.KOMPAS.com/Mico Desrianto Petani Indramayu sedang menggunakan alsintan bantuan Kementan, Kamis (4/4/2019). Total pemerintah sudah memberikan bantuan lebih dari 600.000 alsintan kepada petani Indonesia dalam 4,5 tahun terakhir.
Seperti kunjungan kerja yang sudah-sudah, Mentan hadir tidak dengan tangan kosong.

Selain membawa solusi, Mentan juga turut menyerahkan bantuan alsintan, berbagai jenis bibit, ribuan ekor ayam, ratusan ekor kambing dan bantuan lainnya yang diberikan kepada petani.

"Bantuan-bantuan ini dikhususkan bagi masyarakat miskin agar dalam beberapa bulan kedepan mereka terbebas dari jerat kemiskinan," tutur Mentan.

Mengakhiri kunjungan kerja ke Indramayu, Mentan berpesan kepada petani agar jangan ragu melapor jika terjadi masalah.

"Pemerintah melalui Kementan berkomitmen mensejahterakan petani Indonesia sebagai wujud merealisasikan ketahanan pangan nasional," tutup Mentan Amran Sulaiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com