Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Mulai Investasi

Kompas.com - 09/04/2019, 20:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum terjun ke dunia investasi, ada baiknya simak 3 tips dari investor modal dan pakar keuangan independen, Farah Dini Novita.

"Sebelum beranjak memilih investasi yang tepat, fondasi keuangan kita harus kokoh. Apa itu fondasi keuangan? yaitu memiliki dana cadangan atau dana darurat, asuransi, dan manajemen utang," kata Farah Dini Novita kepada Kompas.com, Jumat (5/4/2019).

1. Dana Darurat.

Menurut Farah, dasar financial planning dari tahun ke tahun tidak akan pernah berubah. Memiliki dana darurat merupakan salah satu dasar yang harus dimiliki oleh semua orang sebelum memulai investasi.

"Kita harus punya dana darurat. Dana darurat itu yang liquid, ada banyak bentuknya. Ada tabungan dan deposito. Jadi kalau kamu nantinya kenapa-napa, ada uang yang bisa digunakan. Sekarang coba dihitung, kalau kita tiba-tiba kehilangan penghasilan, dana di tabungan sudah cukup untuk bertahan hidup berapa lama?" ucap Farah.

Farah mengatakan, dana darurat harus menjadi prioritas utama sebelum investasi. Sifat investasi yang naik turun membuat orang tidak pernah tahu kapan dana yang diinvestasikan merangkak naik. Bila suatu saat investasi tersebut turun dan Anda tidak memiliki dana darurat, yang Anda bisa lakukan hanya berutang dan menjual aset.

"Jual aset kalau lagi butuh berapa? Pasti dijual di harga rendah. Makanya itu penting punya cash, bertahun-tahun prinsipnya sama, dana darurat dulu baru mulai investasi," ucap Farah.

2. Asuransi

Setelah dana darurat, yang harus diperhatikan berikutnya adalah asuransi. Dana dari tabungan asuransi dapat membantu jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Harus punya asuransi juga. kalau jadi kepala rumah tangga, punya tabungan, dan punya penghasilan, berarti harus ada asuransi jiwa. Jadi kalau misalnya ada masalah di salah satu anggota, semua anggota tidak terdampak krisis finansial," kata Farah.

Menurut Farah, percuma memiliki banyak tabungan namun tidak membuat asuransi. Tabungan tersebut bisa habis dan tidak bersisa sedikit pun bila tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit kronis.

3. Manajemen Utang

Masalah utang juga harus dipertimbangkan sebelum memulai investasi. Menurut Farah, pilihlah utang produktif bila ingin berutang. Bukan utang konsumtif untuk membeli barang yang tidak bisa dijual kembali. Sekalipun bisa dijual, harganya akan turun drastis.

"Manajamen utang yang sehat, ya. Kita boleh berutang tapi make sure utang itu produktif. Utang yang produktif adalah utang yang kalau misalnya kamu beli aset, seiring waktu malah menghasilkan. Bukan utang yang barangnya habis kamu beli, harganya langsung drop," saran Farah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com