Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Tarif Kembali Terjadi, Kini Amerika Serikat Sasar Uni Eropa

Kompas.com - 10/04/2019, 10:06 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat tengah mempertimbangkan menerapkan tarif 11 miliar dollar AS bagi produk impor Uni Eropa sebagai salah satu bentuk balasan atas terungkapnya kebijakan subsidi yang diberikan Uni Eropa untuk pabrikan pesawat Airbus.

Seperti dikutip dari BBC, Rabu (10/4/2019) Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pun mengangkapkan, subsidi tersebut ternyata merugikan Amerika Serikat.

Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) pun saat ini tengah mewacanakan untuk menerapkan tarif kepada beberapa produk impor Uni Eropa seperti keju dan wine. Namun, pihak Uni Eropa menilai, rencana penerapan tarif sebesar 11 miliar dollar AS tersebut berlebihan.

Dengan penerapan tarif tersebut akan menandai dimulainya aksi saling balas (retaliasi) tarif antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa.

"Kasus ini telah dalam proses pengadilan selama 14 tahun, dan sudah tiba saatnya untuk bertindak. Pemerintah sedang bersiap untuk menanggapi segera ketika WTO mengeluarkan temuannya pada nilai tindakan balasan AS," kata Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

"Tujuan utama kami adalah mencapai kesepakatan dengan UE untuk mengakhiri semua subsidi WTO yang tidak konsisten untuk pesawat sipil besar. Ketika UE mengakhiri subsidi berbahaya ini, tugas tambahan AS yang diberlakukan sebagai tanggapan dapat dicabut," lanjut dia.

Uni Eropa pun siap untuk membalas, jika memang AS benar-benar memberlakukan kebijakan tarif tersebut.

Dikutip dari Foxbusiness,  mereka juga menuduh AS telah memberikan subsidi ilegal kepada produsen pesawat mereka Boeing.

Daniel Rosario, juru bicara Komisi Eropa, mengatakan badan pemerintahan Eropa tetap terbuka untuk diskusi, asalkan mereka tidak dihadapkan pada syarat-syarat tertentu.

"Komisi memulai persiapan sehingga Uni Eropa dapat segera mengambil tindakan berdasarkan keputusan arbiter mengenai hak pembalasan dalam kasus ini," kata Rosario.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com