Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin, Instrumen Investasi untuk Milenial?

Kompas.com - 11/04/2019, 20:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pilihan investasi semakin kian beragam dengan hadirnya cryptocurrency alias mata uang kripto yang hadir dengan beragam titel, di antaranya Bitcoin.

Menurut Founder dan CEO Triv, sebuah platform exchanger mata uang kripto, elemen digital yang menjadi bagian tak terpisahkan mata uang kripto memang membuatnya lekas akrab dengan generasi milenial yang lekat dengan dunia maya.

“Mata uang kripto adalah salah satu instrumen investasi yang melesat. Maka untuk kalangan milenial sangat cocok berinvestasi di mata uang kripto terutama Bitcoin," kata Founder dan CEO Triv, Gabriel Rey dalam siaran pers, Kamis (11/4/2019).

Rey mengatakan, pertumbuhan mata uang bitcoin bisa mencapai 56,3 persen per tahun. Imbal hasil Bitcoin pun berada di angka 7,4 persen per tahun, jauh di atas rata-rata saham gabungan.

Baca juga: China Berencana Larang Penambangan Bitcoin

Peluang imbal hasil yang tinggi dibandingkan emas dan tanah yang hanya mencapai 6-7 persen, membuat milenial berbondong-bondong menanamkan uangnya di instrumen investasi ini. Saat ini, mayoritas pengguna Bitcoin berusia antara 25 hingga 35 tahun.

Rey, sapaan akrabnya, lebih lanjut menuturkan, kalangan milenial cenderung agresif untuk melakukan investasi sehingga cocok dengan investasi pada mata uang kripto. Milenial pun kerap melihat ideologis atau background instrument investasinya terlebih dahulu sebelum memulai investasi.

“Misalnya produk investasinya bagus tetapi mereka tidak suka, maka mereka tidak akan invest. Karena itu Bitcoin ini dinilai cocok untuk milenial karena tidak diatur oleh bank sentral dan aset tidak bisa dibekukan. Hal inilah yang membuat milenial tertarik," kata Rey.

Luncurkan aplikasi Triv

Menyadari respon positif bitcoin di kalangan milenial, Triv, usaha yang dijalankan Rey meluncurkan aplikasi ponsel pintar pada iOS dan Android bulan ini. Aplikasi ini menjawab kebutuhan milenial yang menginginkan kemudahan bertransaksi dalam genggaman.

“Triv bulan ini juga telah meluncurkan aplikasi Android dan iOS yang memudahkan nasabah untuk memantau harga Bitcoin pada pasar global dan pasar Triv. Serta melakukan jual beli Bitcoin real-time 24/7 cukup dari smartphone," kata Rey.

Di sisi lain, Asisten Deputi Moneter Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi menyatakan pemerintah pun telah melegalkan pembelian mata uang kripto sebagai komoditas. Pemerintah mendorong masyarakat untuk berinvestasi digital daripada membeli tanah karena suplainya yang terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com