Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN V Luncurkan Program Insentif untuk Karet Rakyat

Kompas.com - 15/04/2019, 22:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) melakukan inovasi bisnis untuk meningkatkan kinerja sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani yang berada di wilayah operasional. Salah satu inovasi yang digagas adalah Program Insentif Untuk Karet Rakyat.

Program ini berupa pemberian subsidi harga bahan olah karet rakyat (bokar). Program yang dilakukan secara khusus dan terbatas ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani karet serta menjadi stabilisator harga karet di pasar.

Saat ini, Program Insentif Untuk Karet Rakyat telah diterapkan di dua wilayah unit kerja PTPN V yaitu Bukit Selasih dan Sei Lindai, Riau.

Baca juga: Tingkatkan Produksi, Lahan Karet Tua akan Diremajakan

Program ini terdiri dari sejumlah kegiatan antara lain, melakukan pembelian karet secara langsung kepada petani plasma dengan ikut serta tender yang dilaksanakan kelompok tani, melakukan pembelian bokar kepada petani rakyat dilakukan secara langsung, dan melakukan sosialisasi kepada petani untuk ikut serta dalam program ini sehingga tepat sasaran dan memberikan manfaat kepada masyarakat

“Program Insentif Untuk Karet Rakyat terbukti dalam waktu singkat telah berhasil membawa manfaat positif yang besar bagi kesejahteraan petani karet di Riau," kata Direktur Utama PTPN V Jatmiko K Santosa dalam keterangannya, Senin (15/4/2019).

Setelah dilakukan program ini, imbuh dia, telah terjadi peningkatan harga beli Bokar di pasar karet lokal sebesar 23,48 persen. Selain itu, insentif yang diberikan pun mampu membuat pergerakan harga pasar karet lebih kompetitif dan harga tidak lagi dipermainkan pengumpul besar.

Hingga minggu pertama April 2019, Program Insentif Untuk Karet Rakyat telah dinikmati hasilnya oleh total 2.923 petani, yang terdiri dari 983 orang petani di wilayah kerja Unit Pabrik Pengolahan Karet Rakyat (PPKR) Bukit Selasih (BSE) di Indra Giri Hulu dan 1.940 orang petani yang berada di wilayah Kebun Sei Lindai (SLI) di Kampar, Riau.

Baca juga: Dongkrak Konsumsi Karet Dalam Negeri, Indonesia Genjot Jalan Aspal Karet dan Vulkanisir

Sementara jumlah insentif yang telah dikucurkan bagi karet petani hingga Minggu pertama April 2019, telah mencapai Rp. 3,6 miliar. Potensi untuk perluasan Program Insentif Untuk Karet Rakyat ini sangat besar mengingat jumlah petani dan luas lahan karet di Riau yang sangat besar.

Saat ini, jumlah petani plasma karet di Riau sebanyak 11.921 orang (khusus jumlah Petani Plasma PTPN V sebanyak 8.931 orang) dan petani karet rakyat (mandiri) 235.908 orang.

Selain itu, berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Riau, luas Perkebunan Karet di Riau sebesar 504.715 Ha terdiri dari 6.500 Ha kebun Inti PTPN 5 dan 17.861 Ha kebun Plasma PTPN V. Adapun Plasma Swasta 5.981 Ha dan kebun rakyat 474.373 Ha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com