Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Buka Miniatur Halal Park di Senayan

Kompas.com - 16/04/2019, 12:54 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka miniatur Halal Park di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Halal Park merupakan area yang ditujukan sebagai pusat aktivitas ekonomi berbasis syariah sekaligus tempat melepas penat.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara ditunjuk sebagai koordinator pelaksana tugas pembangunan Halal Park. Sementara itu, yang membangun kawasan tersebut adalah PT Wijaya Karya (Persero) sebagai perusahaan BUMN bidang konstruksi.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa Halal Park akan menjadi gairah baru industri syariah di Indonesia.

"Kita memadukan sumber daya yang dimiliki pemerinta, BUMN, dan UMKM dalam industri halal. KIta padukan kekuatan untuk mengangkat industri halal sebagai motor ekonomi dan bidang kreativitas generasi muda kita," ujar Jokowi di GBK, Senayan, Jakarta, Selasa siang.

Jokowi mengatakan, industri halal diharapkan bisa menjadi sumber kesejahteraan umat. Belakangan ini, industri halal berkembang cukup pesat. Permintaan akan industri halal secara global meningkat 9,5 persen pada 2019, yang diproyeksikan senilai Rp 3,7 triliun dollar AS. Oleh karena itu, kata Jokowi, Indoneisa sebgaia negara dengan penduudk muslim terbesar harus memanfaatkan potensi yang ada.

"Industri wisata halal telah ditapkan sebagai leading sektornya, penggerak utama bagi industri halal. Dari sini, semua bisa ketarik," kata Jokowi.

Miniatur Halal Park merupakan bentuk pemrulaan kawasan wisata halal yang akan dibangun selanjutnya. Pemerintah butuh waktu sekitar 2 tahun untuk membangun kawasan seluas 21.000 meter persegi itu di GBK.

Konsep Halal Park yakni mengkolaborasikan desain aktivitas halal dengan budaya Nusantara. CEO dan Founder HIJUP sekaligus ketua pelaksana konsep Halal Park, Diajeng Lestari mengatakan, kawasan ini akan menjadi wadah ekosistem, di mana para pelaku industri halal bisa saling bertukar pikiran dan inovasi. Selain itu, mereka juga bisa memasarkan produknya di kawasan tersebut. Halal Park diisi dengan berbagai tenant, mulai dari moslem fashion, makanan, dan kafe.

Diajeng mengatakan, konsep halal erat kaitannya dengan kehidupan yang berkelanjutan, di mana tidak membahayakan bagi lingkungan.

"Harapannya ini jadi sejarah starting point dari Halal District untuk mengembangkan industri halal di Indonesia," kata Diajeng.

Diajueng juga berharap Halal Park ini akan menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk mengembangkan kawasan yang sama.

"Kami harap akan menumbuhkan peluang market dan jadi pusat industri halal dunia," kata Diajeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com