Milenial, Banjir Diskon di Hari Pemilu Pengaruhi Kondisi Keuangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Di hari pemilu tanggal 17 April besok, banyak sekali merchant-merchant yang menawarkan berbagai macam promo berupa diskon, voucher, maupun cashback.

Promo-promo ini tentu sedikit banyak akan mempengaruhi keuangan, khususnya bagi kaum milenial. Apalagi, pemilu tahun ini juga dimanfaatkan sebagai long weekend bagi sebagian orang.

"Memang kalau pemilu ini bisa dibilang long weekend, akhirnya para milenial menjadikan ini kesempatan buat mereka untuk liburan, sehingga dampaknya mereka mengeluarkan uang yang bukan menjadi prioritas mereka," kata perencana finansial Mohamad Andoko kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Usai Pemilu, Pelaku Ritel Optimistis Penjualan Bisa Lebih Kencang

Andoko mengatakan, hal ini bukan hanya akan dialami oleh milenial. Orang-orang yang sudah berkeluarga kemungkinan juga akan terdampak banyaknya promo di hari pemilu.

Hal inilah yang akan membuat pengeluaran membengkak.

Namun, banyaknya promo di hari pemilu tidak akan menjadi masalah bila seseorang sudah memiliki aturan keuangan.

"Ini sebenarnya enggak akan jadi masalah kalau mereka sudah punya budget-nya. Kalau dia sudah buat budgeting liburan di bulan April, dia mungkin bisa mengalokasikan beberapa yang menjadi keinginan mereka," ucap Andoko.

Baca juga: Brand-brand Ini Beri Diskon untuk Pemilih di Hari Pemilu

Justru, papar Andoko, adanya promo makanan, minuman, dan travel fair akan menjadi keuntungan tersendiri untuk orang yang telah memiliki pengaturan keuangan. Seseorang akan mendapat harga yang lebih murah sehingga menghemat pengeluaran.

Untuk itu, Andoko menyarankan untuk membuat aturan keuangan sebelum mengeluarkan uang. Selain itu, seseorang harus mampu membedakan keinginan dengan kebutuhan.

Apalagi, pemilu ini posisinya berada di pertengahan bulan sehingga milenial harus bisa mengatur uangnya sampai ke tanggal gajian berikutnya.

Baca juga: Promo Pemilu, Go-Pay Bakal Bagi-bagi Hadiah

"Pasti pemilu ada dampaknya. Tapi saya bilang, dampak itu tidak akan terjadi ketika seseorang sudah melakukan budgeting, ketika milenial sudah bisa melihat ini bukan kebutuhan melainkan hanya keinginan semata. Kalau sudah bisa mengatur, dananya enggak akan habis," papar Andoko.