Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pesan Ekonom untuk Presiden Terpilih

Kompas.com - 19/04/2019, 11:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai pemilu, banyak pesan dan harapan yang diutarakan kepada presiden terpilih meski hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan muncul sebulan kemudian.

Ekonom INDEF Bhima Yudistira Adhinegara menyebut tiga pesan untuk presiden, tidak peduli siapapun presiden yang terpilih nantinya.

"Saya cuma pesan 3 poin utama, semua yang menang jadi presiden saya enggak peduli karena tantangan ekonomi ke depan akan sama," ucap Bhima kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2019).

Baca juga: Ini Harapan Pengusaha Kawasan Industri untuk Presiden Terpilih

Menurutnya, presiden terpilih harus fokus untuk mengembangkan industri yang bernilai tambah, memberdayakan petani yang menjadi tulang punggung ekonomi, dan mewujudkan sistem ekonomi digital yang merata di semua daerah.

"Pemberdayaan petani, ya. Karena masih ada 35 juta tenaga kerja yang hidup di sektor pertanian. Untuk mewujudkan ekonomi digital misalnya internet merata dan segala macam. Tiga itu saja fokusnya," ucap Bhima.

Menurut Bhima, pemerintah harus melakukan 3 fokus itu karena tantangan ekonomi ke depan semakin berat. Di samping perang dagang antara China-Amerika Serikat dan dampak Brexit, AS diprediksi akan menghadapi resesi pada tahun 2019-2020.

Baca juga: Harapan Menteri-Menteri Ekonomi kepada Presiden Terpilih

Di tahun yang sama, Presiden Donald Trump yang akan maju menjadi presiden untuk kedua kalinya di Negeri Paman Sam cukup memperparah kebangkitan ekonomi.

"Tahun 2020 AS ada pemilihan, jadi banyak investor yang lebih banyak menunda investasi. Kemudian sekarang isunya adalah isu resesi, dan diprediksi 2019 atau 2020 Amerika Serikat akan mengalami resesi dengan banyak indikator," kata Bhima.

Oleh karena itu, Bhima meminta pemerintah hendaknya fokus kepada tiga hal itu untuk meminimalisir tantangan global yang semakin berat, dinamis, dan sulit diprediksi sehingga Indonesia akan terus mampu membangkitkan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com