Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survai Penas Jadi Opsi Induk Holding BUMN Penerbangan, Mengapa?

Kompas.com - 22/04/2019, 14:13 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya untuk menggenjot realisasi holding penerbangan yang dikabarkan akan rampung pada tahun ini.

PT Survai Udara Penas (Persero) menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan untuk menjadi induk dari holding penerbangan ini.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengungkapkan, Survai Penas ditunjuk sebagai induk holding lantaran ukuran perusahaan yang cenderung lebih kecil. Perusahaan tersebut juga cenderung tidak kompleks dalam pengelolaannya.

"Hari ini kan dia (Survai Penas) sudah laba tahun buku 2018 Rp 3 miliar. Perusahaan kecil memang, tapi kita mudah buat sebagai induk holding," ujar Gatot di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Baca juga: Menteri Rini Kaji Pembentukan Holding BUMN Penerbangan

Sementara itu, opsi lain seperti PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) tidak dipertimbangkan lantaran kompleksitas pengelolaan perusahaan yang cenderung tinggi.

Sementara itu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tidak bisa menjadi induk dari holding penerbangan karena perusahaan tersebut sudah menjadi perusahaan terbuka.

"Garuda ini tidak bisa jadi holding karena sudah Tbk. Ini holding penerbangan itu harus 100 persen milik negara, jadi kita pakai Survai Penas," ujar Gatot.

Baca juga: Holding BUMN Penerbangan Bakal Dibentuk, Siapa Pimpinannya?

Selain Garuda Indonesia, Angkasa Pura I, dan Angkasa Pura II, PT Pelita Air Service yang saat ini masih berada di bawah PT Pertamina (Persero) juga akan masuk ke dalam holding penerbangan ini.

"Ada Pelita Air masuk, tapi karena Pelita milik Pertamina jadi fokus secara generik untuk Pelita sebagai charter flight dan kargo," jelas Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com