Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Aliran Masuknya Dana Asing ke Indonesia...

Kompas.com - 23/04/2019, 16:27 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana asing terus mengalir ke Indonesia (capital inflow). Sepanjang kuartal I-2019, Kementerian Keuangan mencatat Rp 85,9 triliun dana dari luar negeri masuk ke Indonesia.

Masuknya aliran dana tersebut melalui sejumlah instrumen salah satunya melalui pasar saham. Pada Januari 2019, capital inflow yang melalui instrumen ini sebesar Rp 13,8 triliun.

Namun pada Februari 2019, justru aliran dana asing itu keluar dari Indonesia sebesar Rp 3,4 triliun. Sementara pada Maret 2019, dana asing masuk kembali sebesar Rp 1,66 triliun ke pasar saham.

Meski begitu, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia pada kuartal I-2019 paling banyak melalui pasar Surat Utang Negara (SUN).

Para investor asing seperti berlomba mengoleksi SUN yang di keluarkan pemerintah. Total dana asing yang masuk sebesar Rp 16,7 triliun, Rp 34,2 triliun dan Rp 24,4 triliun pada Januari-Maret 2019.

Selain itu, aliran masuknya dana asing juga melalui pasar Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Meski begitu angkanya jauh di bawah dua instrumen sebelumnya.

Capital inflow yang masuk melalui pasar SBI ini tercatat terjadi pada Februari 2019 sebesar Rp 1,4 triliun. Namun pada Maret 2019, dana asing justru keluar mencapai Rp 1,92 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan, total capital inflow pada kuartal I-2019 mencapai 85,9 triliun.

"Rp 10,6 triliun melalui pasar saham can Rp 75,3 triliun melalui SUN atau SBI," ujarnya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Gencar

Kementerian Keuangan mengakui gencar menarik utang pada kuartal I-2019. Berdasarkan data realisasi APBN, jumlah penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) atau surat utang mencapai Rp 185,8 triliun.

Angka penarikan utang Ini tumbuh 27,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang hanya Rp 145 triliun. Adapun dibandingkan target APBN 2019, realisasi itu setara 47,8 persen.

Luky mengatakan, penerbitan surat utang di kuartal I-2019 tak lepas karena pemerintah ingin memanfaatkan momentum banyaknya permintaan dari luar negeri.

Kedua, penarikan utang yang gencar di kuartal I-2019 lantaran pemerintah mengantisipasi utang jatuh tempo pada kuartal II-2019.

Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa hasil penerbitan surat utang digunakan untuk menambah pembiayaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com