Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Investor "Happy" Setelah Pelaksanaan Pemilu

Kompas.com - 24/04/2019, 12:26 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 pada 17 April 2019 lalu, di pasar modal aliran portofolio asing mengalir deras ke dalam negeri.

Direktur Fasilitas Promosi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan mengatakan, walaupun demikan investor masih cenderung wait and see alias menunggu lantaran masih melakukan pengamatan terhadap hasil hitung cepat atau quick count sekaligus real count, juga pergerakan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Investasi asing di dalam negeri persepsi dan mood-nya happy bahwa Pemilu sudah terlaksana, itu saja. Yang belum happy nanti bagaimana hasil quick count dan real count, bagaimana pergerakan rupiah, pergerakan IHSG lonjakan belum spektakuler," ujar Indra di Jakarta, Rabu (24/3/2019).

Baca juga: Pasca-Pemilu dan Hasil Hitung Cepat, IHSG Dibuka Menguat

Menurut Indra, investor sudah membangun kepercayaannya usai pelaksanaan Pemilu. Sehingga, seharusnya mereka sudah memiliki keputusan untuk melakukan investasi di Indonesia.

Indra mengatakan, dengan usainya Pemilu secara historis umumnya iklim investasi akan menalami perbaikan. Pasalnya pada 2018 lalu, iklim investasi Indonesia dalam kondisi yang tak baik. Investasi global yang masuk ke dalam negeri mengalami penurunan hingga 20 persen, dengan investasi domestik tumbuh 23 persen.

"Jadi blessing ada pertumbuhan tapi hanya 3 persen," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Effect, IHSG dan Rupiah Diprediksi Terus Menguat Pasca Pemilu

Indra mengatakan, seharusnya investor sudah tahu di mana harus menempatkan posisinya dengan berbagai kemungkinan kondisi perekonomian Indonesia pasca Pemilu. Meski, biasanya investor cenderung akan bermain di dua kaki.

"Biasanya mereka investor main di dua kaki, agamanya provit jadi mainnya dua kaki, tapi harus tahu posisi. Setelah menang siapa, posisi di mana, dan harus ada strategi makroekonomi," ujar Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com