Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Maret 2019, Mandiri Salurkan Rp 177,8 Triliun untuk Infrastruktur

Kompas.com - 29/04/2019, 20:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan kredit yang disalurkan PT Bank Mandiri tak hanya ditunjukan dari sisi kredit konsumer dan juga mikro. Nilai kredit yang disalurkan Bank Mandiri untuk pembangunan infrastruktur juga tumbuh cukup signifikan, sebesar 29,5 persen. Totalnya sebesar Rp 117,8 triliun per Maret 2019, dari limit sebesar Rp 278,5 triliun.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, Bank Mandiri merupakan bagian dari BUMN sebagai agen pembangunan.

"Sebagai bagian dari pemerintah, ada tugas Mandiri mendukung pembangunan. Khususnya di bidang infrastruktur," ujar Hery dalam paparan kinerja di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Hery mengatakan, penyaluran itu tidak hanya di satu atau dua sektor tertentu, tapi di berbagai proyek pembangunan. Oleh karena itu, penyalurannya harus merata ke seluruh wilayah Indonesia.

Kredit tersebut disalurkan kepada tujuh sektor utama, yakni transportasi, tenaga listrik, migas dan energi terbarukan, konstruksi, jalan tol, telematika, perumahan rakyat dan fasilitas kota, serta infrastruktur lainnya.

Untuk transportasi, penyalurannya sebesar Rp 38,9 triliun atau tumbuh 8 persen, tenaga listrik sebesar Rp 35,6 triliun atau tumbuh 3,2 persen, migas dan energi terbarukan sebesar Rp 27,4 triliun atau tumbuh 100,9 persen, konstruksi sebesar Rp 20,5 triliun atau tumbuh 34,9 persen.

Kemudian untuk jalan tol sebesar Rp 17,7 triliun atau tumbuh 81 persen, telematika sebesar Rp 16,8 triliun atau tumbuh 104,1 persen, perumahan rakyat dan fasilitas kota sebesar Rp 9,6 triliun atau 3,8 persen, serta infrastruktur lainnya sebesar Rp 11,3 triliun atau tumbuh 6,3 persen.

“Tak hanya secara individu, komitmen kami dalam mendukung percepatan penyediaan infrastruktur ini juga telah direalisasikan melalui kerjasama sindikasi pembiayaan dengan lembaga keuangan lain," kata Hery.

Tercatat, hingga Maret 2019, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 66,7 triliun atau secara tahunan berhasil tumbuh 37,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com