Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Karawaci Raup Pendapatan Rp 2,8 triliun, Ini Harapan John Riady

Kompas.com - 01/05/2019, 10:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (KOMPAS100: LPKR), mencatat total pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun pada kuartal I 2019, atau meningkat 12 persen dibanding kuartal I 2018.

Penyumbang terbesar peningkatan ini berasal dari pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) dari segmen kesehatan, yakni Siloam Hospital.

Pada kuartal I 2019, Siloam Hospital membukukan pendapatan sebesar Rp 1,7 triliun atau meningkat 18, 2 persen dibanding kuartal I 2018 sebesar Rp 1,5 triliun. Sementara, pendapatan dari bisnis mall dan lain-lain meningkat 1,9 persen menjadi Rp 444 miliar, menyumbang 15,8 persen dari recurring income.

Baca juga: Lippo Karawaci Rampungkan Penjualan Rumah Sakit di Myanmar

CEO Lippo Karawaci John Riady berharap pendapatan di kuartal I 2019 ini menjadi titik balik sejarah perseroan dan semangat untuk mempercepat rencana transformasi strategis.

"Tim manajemen Lippo Karawaci bersemangat untuk mempercepat rencana tranformasi strategis dan berharap hasil kuartal I 2019 akan menjadi titik balik dalam sejarah LPKR," ucap John dalam siaran pers, Rabu (1/5/2019).

John mengatakan, program pendanaan komprehensif juga berjalan dengan sangat baik. LPKR telah menyelesaikan tender obligasi, dengan hasil pembelian kembali surat utang senior sebesar 8,67 juta dollar AS, dan pembayaran kembali pinjaman-pinjaman.

Program ini akan menghasilkan dana sebesar 1,01 miliar dollar AS. Angka ini diperoleh melalui rights issue sebesar 730 juta dollas AS, penjualan Puri Mall ke LMIRT sebesar 260 juta dollar AS, dan penjualan dua rumah sakit di Myanmar sekitar 19,5 juta dollar AS.

Baca juga: Bidik Milenial yang Enggan Beli Rumah, Lippo Bikin Kos-kosan ala McDonalds

Dalam beberapa bulan mendatang, papar John, perseroan dapat menyelesaikan right issue. Dana hasil dari rights issue akan digunakan untuk membayar utang-utang bank dan pelunasan awal obligasi 2020.

"Dalam beberapa bulan mendatang, kami berharap dapat menyelesaikan rights issue dan melakukan pembayaran berbagai pinjaman bank dan pembelian kembali obligasi secara agresif serta mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang ada," paparnya.

John berharap pasar properti akan hidup kembali meskipun terdapat perlambatan di kuartal I 2019. Namun, dia meyakini LPKR akan tetap fokus di segmen properti dan layanan kesehatan serta mengadopsi strategi ekspansi yang disiplin di segmen tersebut.

Baca juga: Putra Mahkota Grup Lippo: Milenial Bukan Mencari Pekerjaan...

"Selain itu, kami berharap pasar properti juga akan hidup kembali beberapa bulan mendatang dengan suasana yang lebih dovish dari bank sentral, sehingga dapat mendukung ekspansi pasar," lanjutnya.

Di sisi lain, LPKR akan mengalokasikan dana hingga 100 juta dollar AS dari rights issue untuk penyelesaian berbagai proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com