Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Bank Danamon Merosot Terus, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 03/05/2019, 12:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (KOMPAS100: BDMN) tercatat sahamnya terus melorot cukup tajam di dua perdagangan terakhir ini. Kemarin, saham BDMN turun hingga 19,77 persen.

Hari ini, Jumat (3/5/2019), saham BDMN kembali turun 19,72 persen ke level Rp 5.700. Saham BDMN pun mentok auto rejection bawah.

Di sisi kinerja, laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp 933 miliar. Posisi tersebut menyusut 11 persen secara tahunan (yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,04 triliun.

Menanggapi kondisi ini, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, pemberat BDMN salah satunya dari rencana BDMN akan dihapuskan dari MSCI Global Standard Index. Selain itu kabar The Fed yang sulit menurunkan suku bunga tahun ini ikut menjadi beban.

Baca juga: Laba Bersih Bank Danamon Kuartal I-2019 Turun Hingga Rp 47 Miliar

“Tidak juga (efek akusisi free float turun), likuiditas dipengaruhi oleh peredaran saham dan minat pelaku pasar. Kalau tidak diminati, sebanyak apa saham beredarnya akan tetap tidak likuid,” ujar William kepada Kontan, Jumat.

Laporan keuangan pun belum sesuai dengan ekspektasi.

Senada, Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, efek keluar dari MSCI dan penurunan kinerja jadi penyebab besar BDMN turun cukup dalam.

Selain itu menurutnya, efek dari mergernya MUFG, timbul asumsi bahwa MUFG adalah mayoritas pemegang saham BDMN. Jadi terdapat skenario buruk, misalnya kinerja BDMN turun, maka MUFG bisa saja akan mengurangi jumlah kepemilikan saham tersebut.

Baca juga: Pemegang Saham Setujui Penggabungan Bank Danamon dengan BNP

Terkait isu The Fed yang sulit turunkan bunga, Nafan menilai jika target inflasi Amerika Serikat (AS) di kisaran 2 persen tidak tercapai, maka The Fed seyogyanya menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps).

“Hanya saja yang menjadi faktor penghalang penurunan suku bunga itu adalah karena data GDP AS kuartal I menjadi 3,2 persen, melebihi proyeksi The Fed sebesar 2,4 persen” ujar Nafan.

Menurutnya, sebaiknya investor menunggu hasil dari nonfarm payroll AS dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia karena saat ini sentimen positif besar belum terlihat. (Yoliawan H)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Saham Bank Danamon (BDMN) terus merosot, ini sebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com