Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIMB Kolaborasi dengan Principal Beri Solusi Investasi untuk Nasabah

Kompas.com - 03/05/2019, 15:49 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Principal Financial Group atau Principal melakukan rebranding terhadap bisnis asset management-nya di kawasan Asia Tenggara (Asean). Principal merupakan perusaan yang menjalin joint venture dengan CIMB Group Holdings.

Perusahaan yang sebelumnya bernama PT CIMB-Principal Asset Management berganti nama menjadi PT Principal Asset Management.

President for Asia Principal Financial Group, Thomas Cheong, mengatakan, aliansi yang telah berjalan lebih dari 15 tahun menjadikan Principal dan CIMB sebagai salah satu perusahaan menajeman aset terkemuka di Asean. Asetnya lebih dari Rp 274 triliun yang tersebar di kawasan tersebut per 31 Maret 2019.

"Membantu nasabah mencapai tujuan finansial jangka panjang adalah inti dari eksistenai Principal. Fokus ini tidak berubah sejak Principal didirikan 140 lalu," kata Thomas di Jakarta, Jumat (3/4/2019).

Guna memperkuat kelangsungan kemitaraan mereka, perusahaan akan mempromosikan diri sebagai principal in alliance with CIMB. Kedua entitas tersebut menyatukan bisnis regional di bawah visi global, yaitu mewujudkan kemajuan finansial untuk seluruh masabah dari semua ukuran pendapatan dan portofolio.

"Kami memperkuat komitmen global kami terhadap pasar-pasar di Asia untuk membantu nasabah menabung, merencanakan dan berinvestasi untuk perlindungan finansial melalui platform tabungan jangka panjang dan tabungan dana pensiun kami," ujarnya.

Sementara itu CEO PT Bank CIMB Niaga Tbk, Tigor Siahaan, menuturkan, meskipun memiliki sejarah yang berbeda antarkeduanya, mereka berkomitmen untuk melayani setiap kehidupan nasabah. Pihak ingin membantu nasabah untuk mendapatkan jaminan dan kemandirian finansial.

"Model kolaborasi yang fokus pada nasabah ini akan terus berkembang menjadi solusi unik, inovatif, dan berbeda yang memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang investor ritel dan institusional Indonesia," kata Tigor.

CEO Principal Indonesia, Agung Budiono menambahkan, dengan eksistensi Prinsipal yang lebih besar di Indonesia membuat pihaknya bukan sekedar invesment house biasa melainkan sebuah firma yang dapat menyokong nasbah dalam meningkatkan kualitas hidup finansial.

"Kami sangat gembira dengan produk-produk baru dan rencana pengembangan lain yang ada dalam pipeline Principal, terutama untuk nasabah kami di Indonesia. Yang akan membantu merekan menentukan pilihan investasi yang tepan untuk masa depan keuangan yang sehat,"kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com