JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, prestasi kemeteriannya selama 21 tahun telah berdiri sudah bisa dianggap membanggakan. Sebab, saat ini BUMN telah memiliki aset sebesar Rp 8.000 triliun.
“Kita punya aset d iatas Rp 8.000 triliun dengan 143 bumn dan pendapatan mencapai di atas Rp 2.300 triliun dan laba bersih sudah capai di atas Rp 200 triliun,” ujar Rini saat meresmikan Gedung Kementerian BUMN di Jakarta, Minggu (5/5/2019).
Rini menjelaskan, laba bersih yang dibukukan 143 perusahaan BUMN tersebut sudah melalui proses audit. Sehingga, kinerja keuangan para perusahaan BUMN tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
“Biar pun beberapa masih mempertanyakan, tapi ini sudah audited, jadi ini sudah benar di atas Rp 200 triliun,” kata Rini.
Baca juga: Menteri Rini Harap Presiden Terpilih Jaga BUMN agar Dinikmati Anak Cucu
Sebelumnya, diberitakan laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tahun lalu ditolak oleh dua komisarisnya yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria.
Chairal Tanjung merupakan perwakilan dari PT Trans Airways dan Dony wakil dari Finegold Resources Ltd yang menguasai 28,08 persen saham GIAA.
Penolakan keduanya didasarkan atas Perjanjian Kerjasama Penyediaan Layanan Konektiivitas Dalam Penerbangan antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia tanggal 31 Oktober 2018 lalu beserta perubahannya.
Dari perjanjian tersebut, pendapatan GIAA dari Mahata sebesar 239,94 juta dollar AS yang sebesar 28 juta dollar AS yang didapatkan dari bagi hasil yang didapatkan PT Sriwijaya Air seharusnya tidak dapat diakui dalam tahun buku 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.