Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejutkan, Ekspor China Anjlok 2,7 Persen di April 2019

Kompas.com - 08/05/2019, 14:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Ekspor China secara mengejutkan anjlok 2,7 persen pada April 2019. Padahal, pada bulan Maret 2019 ekspor Negeri Tirai Bambu tersebut meningkat 14,2 persen.

Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (8/5/2019), kinerja ekspor China tersebut mengejutkan banyak pihak. Ini sejalan dengan kekhawatiran peningkatan ketegangan perang dagang dengan AS yang menghantui outlook perekonomian China.

Anjloknya ekspor China pun mengejutkan para analis. Berdasarkan survei Bloomberg, para analis mengekspektasikan ekspor meningkat 3 persen pada April 2019.

Sementara itu, impor tercatat naik 4 persen pada April 2019 dibandingkan penurunan sebesar 7,6 persen pada Maret 2019. Impor merupakan indikator permintaan domestik China.

Baca juga: BI: Rupiah Tertekan Diperparah Pernyataan Trump soal Tarif Produk China

Data teranyar yang dirilis Lembaga Bea dan Cukai China tersebut menunjukkan pula bahwa surplus neraca perdagangan China mencapai 13,48 miliar dollar AS pada April 2019. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi para analis yang disurvei Reuters, yakni 35 miliar dollar AS.

Adapun surplus neraca perdagangan China dengan Amerika Serikar tercatat meningkat 2,4 persen menjadi 21 miliar dollar AS pada April 2019 dibandingkan 20,5 miliar dollar AS pada Maret 2019. Surplus neraca perdagangan ini yang menjadi sumber perang dagang antara AS dan China.

Meski ekspor China ke AS merosot 13,1 persen pada April 2019 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, China juga mengimpor lebih sedikit barang dari AS. Tercatat impor China dari AS anjlok 25,7 persen pada April 2019.

Baca juga: Ekonomi Membaik, Ekspor Indonesia ke China Juga Meningkat

"Lemahnya pertumbuhan ekspor China ke AS juga menjadi kekhawatiran para pejabat China, khususnya sejalan dengan potensi ekskalasi perang dagang," kata Nick Marro, analis di The Economist Intelligence Unit.

Marro menuturkan, data ekonomi ini akan menambah keharusan untuk melakukan negosiasi perdagangan pada pekan ini. China pun bisa semakin terdesak melakukan kesepakatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com