Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Kelapa Sawit Dharma Satya Nusantara Sebar Dividen Rp 104,6 Miliar

Kompas.com - 09/05/2019, 14:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 104,6 miliar atau Rp 10 per saham.

Total dividen yang dibagikan tersebut mencapai 25 persen dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2018 sebesar Rp 420,5 miliar.

Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo menjelaskan, pada tahun 2019, perseroan akan meningkatkan kapasitas Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menjadi 570 ton per jam dari kapasitas tahun 2018 sebesar 510 ton per jam.

Ini sejalan dengan selesainya satu PKS baru berkapasitas 30 ton per jam dan perluasan kapasitas salah satu PKS lainnya sebesar 30 ton per jam.

Baca juga: Uni Eropa, Jangan Main-main terhadap Kelapa Sawit!

Tahun ini perseroan juga membangun Bio CNG-Plant yang mengolah limbah cair PKS menjadi compressed bio-methane gas dengan kapasitas 280 meter kubik per jam dan tenaga listrik berkapasitas 1,2 megawatt.

“Pembangunan Bio-CNG Plant ini sebagai bagian dari kebijakan sustainability perseroan, yang nantinya akan digunakan untuk menggantikan bahan bakar solar di PKS dan perumahan karyawan di sekitar kebun,” kata Andrianto dalam keterangannya, Kamis (9/5/2019).

Produksi tandan buah segar (TBS) DSNG pada kuarta I 2019 sebesar 512.000 ton, naik 73 persen dibandingkan kuartal I 2018 sebanyak 296.000 ton. Sedangkan produksi CPO pada kuartal I 2019 sebesar 129.000 ton, naik 61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan tersebut disebabkan membaiknya produktivitas kebun sejak beberapa bulan terakhir yang telah kembali seperti produktivitas dua tahun lalu. Selain itu, adanya tambahan produksi CPO dari perusahaan yang diakuisisi perseroan pada akhir 2018 lalu.

Baca juga: Apkasindo Susun Strategi Advokasi Petani Kelapa Sawit

Volume penjualan CPO juga naik dua kali lipat menjadi 166.000 ton dibandingkan sebesar 82.000 ton pada kuartal I 2018. Ini sejalan kenaikan produksi ditambah dengan penjualan sisa inventory yang sempat tertahan tahun lalu akibat kongesti logistik kapal pengangkut CPO.

Kenaikan tersebut ikut mendongkrak nilai penjualan perseroan pada kuartal I 2019 mencapai Rp 1,37 triliun, naik 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari total penjualan tersebut, segmen usaha kelapa sawit memberikan kontribusi 82 persen.

Untuk segmen usaha produk kayu, pada kuartal I 2019 perseroan juga meningkatkan penjualan 9 persen menjadi Rp 242 miliar dibandingkan kuartal I 2018. Ini terutama disumbangkan peningkatan volume penjualan produk panel sebesar 17 persen seiring  naiknya harga rata-rata produk panel sebesar 8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com