Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Mudik dengan Bus Diprediksi Meningkat, Pengusaha Naikkan Tarif 30 Persen

Kompas.com - 09/05/2019, 14:16 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluhan terkait tingginya harga tiket pesawat tak kunjung berhenti. Pasalnya, harga tiket pesawat sejak akhir tahun lalu hingga saat ini bisa dikatakan melonjak hampir separuh dari harga tahun lalu.

Pengusaha otobus, sebagai penyedia layanan transportasi bus pun bisa dikatakan kecipratan untung dengan mahalnya tarif tiket pesawat tersebut.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, tingkat okupansi penumpang bus pada musim mudik tahun ini diperkirakan bakal naik 30 persen hingga 40 persen.

Naiknya permintaan atas tiket bus tersebut membuat pengusaha juga akan menaikkan tarif mulai dari 20 persen hingga 30 persen.

Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Masyarakat Pilih Bus Saat Mudik

"Kenaikan tarif kami berkisar 20 persen hingga 30 persen untuk Lebaran tahun ini. Sebelum Lebaran tarif kami masih seperti biasa sebelum tol trans jawa di buka," ujar Kurnia ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (8/5/2019).

Kurnia mengatakan, kenaikan tarif pada periode lebaran tahun ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, penyedia jasa bus hanya menaikkan tarif sebesar 15 persen hingga 20 persen pada periode mudik Lebaran.

Kenaikan tarif ini, menurutnya disebabkan oleh pengaruh musiman saja.

Baca juga: Bisakah Tol Trans Jawa Jadi Titik Kebangkitan Bus AKAP?

Sekjen Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono mengatakan, kenaikan tarif bus masih masuk dalam golongan wajar.

"Jakarta Surabaya hari biasa Rp 300.000 sampai Rp 350.000 ya itu sudah luxury kalau naik Rp 400.000 gitu sampai Rp 450.000," ujar Ateng.

"Saya pikir masih make sense tarif itu karena (harga tiket) kereta api juga enggak murah. Tarif kereta api Jakarta-Jogja bisa sampai lebih dari Rp 500.000 untuk yang eksekutif, nah kalau di bus pasti lebih murah di bawah itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com