Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Investasi Ala Youtuber Kevin Hendrawan

Kompas.com - 12/05/2019, 07:12 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai seorang Youtuber, Kevin Hendrawan tak lupa untuk mengalokasikan pendapatannya untuk berinvestasi. Bahkan, dia mengaku telah belajar trading saham secara otodidak sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Hingga kini, dirinya selalu menyiapkan budget untuk disiplin berinvestasi. Namun, lantaran seorang pekerja lepas pendapatannya tak tetap setiap bulan, pengeluaran adalah hal pertama yang dia sisihkan setiap bulan.

"Karena pendapatanku nggak tetap setiap bulan, jadi berapapun uang yang didapatkan di bulan itu, maka alokasi untuk pengeluaranku selalu sama. Mau dapat banyak, dikit, atau amit-amit mines," ujar Kevin di Jakarta, Sabtu (12/5/2019).

Kevin mengatakan, saham-saham dari bank BUMN menjadi pilihannya ketika melakukan investasi jangka panjang. Sebab menurutnya, saham yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut memiliki pergerakan yang cenderung stabil.

"Jangka panjang saya khusus memilih perbankan, misalnya BUMN karena in a long run lebih stabil," ujar dia.

Hingga saat ini, Kevin mengaku dirinya masih rajin melakukan trading saham. Dari setiap pendapatan yang dia alokasikan untuk berinvestasi, sebesar 30 persennya dia budgetkan untuk investasi jangka panjang sementara 70 persennya untuk trading.

"Sebenarnya kebalik ya, tetapi saya kurang suka kalau harus menunggu 10 tahun ntuk bisa untung," ujar Kevin.

Namun, lantaran kesibukannya dalam membuat konten, Kevin memiliki rekan yang membantu dalam menjalankan hobinya melakukan trading saham.

"Kalau untuk trading, karena ada shooting dan kegiatan lain saya dibantu orang juga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com