Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fintech Esta Kapital Jaga Kredit Macet di Angka 0,73 Persen

Kompas.com - 13/05/2019, 20:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) peer to peer lending Esta Kapital mencatat kinerja kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap pada level yang rendah.

Tercatat NPL lebih dari 90 hari Esta Kapital berada di bawah rata-rata industri fintech peer to peer lending, yaitu sebesar 0,73 persen. Hingga awal Mei 2019 Esta Kapital telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 14.600 wanita dari keluarga pra sejahtera.

Para nasabah tersebut tersebar di Pulau Jawa hingga daerah-daerah pelosok Indonesia Timur, seperti Masamba, Palopo, Maluku, Kolaka, Takalar, dan daerah-daerah lainnya.

Baca juga: Pinjaman Fintech Sudah Menembus Rp 28,36 Triliun, Ini Penyebabnya

“Ini merupakan pencapaian yang sangat bagus di tahun pertama kami beroperasi. Sebab, dengan konsep pemberian pinjaman sampai ke daerah pelosok yang tanpa agunan, tetapi kami dapat menekan angka kredit macet di level 0,73 persen," kata Direktur Utama Esta Kapital Yefta S Gunawan.

Yefta menjelaskan, penerapan sistem tanggung renteng, pemberian pelatihan dan pendampingan kepada para peminjam, serta penguatan ekosistem bisnis adalah langkah yang dilakukan untuk menekan angka NPL.

Selain itu, Esta Kapital juga menawarkan asuransi kredit Sinarmas bagi setiap pinjaman yang ada. Dengan berbagai langkah tersebut, Esta Kapital berharap dapat mempercepat pencapaian tujuan membangun komunitas tanpa kemiskinan.

Baca juga: Tertarik Investasi di Fintech Lending? Simak Risikonya

Kinerja Esta Kapital tersebut pun diganjar penghargaan dari InternetShine pada acara FiNext Awards & Conference akhir April 2019 lalu di Singapura. Esta Kapital meraih penghargaan kategori “Excellence in Finance-Startups Award”.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan terdapat 114 platform fintech lending yang terdaftar dan diawasi oleh regulator per April 2019. Hingga Maret 2019, P2P lending telah menyalurkan pinjaman senilai Rp 33,2 triliun.

Adapun NPL wanprestasi di atas 90 hari sebesar 2,62 persen pada kuartal I 2019. Nilai ini turun dibandingkan posisi Februari 2019 di level 3,18 persen.

Kendati demikian, posisi NPL ini masih lebih tinggi dibanding akhir 2018 di posisi 1,45 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Mudik Lebaran, Pertamina Jamin Stok BBM Aman

Mudik Lebaran, Pertamina Jamin Stok BBM Aman

Whats New
Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag: Kita Intip-intip Ini...

Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag: Kita Intip-intip Ini...

Whats New
THR Ojol,  InDrive Beri Insentif Khusus Lebaran 2024

THR Ojol, InDrive Beri Insentif Khusus Lebaran 2024

Whats New
Biar Makin Hemat, Manfaatkan Voucer Belanja Lazada Ramadhan Sale untuk Belanja Kebutuhan Ibu dan Anak

Biar Makin Hemat, Manfaatkan Voucer Belanja Lazada Ramadhan Sale untuk Belanja Kebutuhan Ibu dan Anak

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com