Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang Kembali Memanas, China Balas Kebijakan Trump

Kompas.com - 14/05/2019, 05:35 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - China membalas Amerika Serikat yang pada Jumat (10/5/2019) lalu telah menaikkan tarif untuk 200 miliar dollar AS produk impor asal China dari 10 persen menjadi 25 persen.

Aksi balas dari China pun semakin meningkatkan tensi perang dagang di antara dua negara perekonomian terbesar di dunia.

Seperti dikutip dari CNN, Selasa (14/5/2019) Negara Tirai Bambu akan meningkatkan tarif untuk setidaknya 60 miliar dollar AS produk asal Amerika Serikat per 1 Juni 2019. Beberapa produk yang akan dikenai tarif di antaranya adalah kapas, permesinan, hingga bagian-bagian pesawat terbang.

Setidaknya, terdapat 4.000 produk yang akan dikenai peningkatan tarf dari 10 persen menjadi 25 persen.

Baca juga: Rupiah Melemah ke Rp 14.295 Per Dollar AS Gara-gara Perang Dagang

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk kembali meningkatkan tarif impor produk China, lantaran dirinya menilai negeri Tirai Bambu itu telah melanggar komitmen dari negosiasi perdagangan terakhir.

Tuduhan yang berakhir dengan aksi menaikkan tarif tersebut semakin menekan Beijing setelah selama beberapa kali negosiasi perdagangan yang gagal membuahkan hasil.

Namun, kenaikan tarif baru ini belum tentu bisa menyudutkan pihak China dan membuat mereka sepakat dengan setiap negosiasi yang ditawarkan oleh AS.

Sebelumnya pada Jumat lalu, negosiator AS dan CHina mengakhiri negosiasi perdagangan terakhir tanpa ada kesepakatan untuk menyelesaikan perang dagang yang diawali dengan kekhawatiran AS soal akses pasar sekaligus tuduhan pencurian kekayaan intelektual. Perang dagang antara kedua negara ini pun sudah berlangsung setidaknya sejak tahun lalu.

Penasihat ekonomi Presiden Donald Trump Larry Kudlow mengatakan, Presiden Donald Trump sempat mengatakan akan kembali bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 menjelang bulan depan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com