Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Strategi Investasi Ini di Tengah Gejolak Global

Kompas.com - 17/05/2019, 05:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah gejolak ekonomi global yang tidak tentu arah, seperti perang dagang yang tak kunjung menemui titik temu, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kurs rupiah yang melemah 1,45 persen bulan Mei 2019 tentu membuat investor mundur.

Investment Director Aberdeen Standard Investments Indonesia Bharat Joshi mengungkapkan, perlu adanya strategi investasi di tengah gelojak ekonomi global tersebut.

Strategi investasi yang dimaksud adalah menyarankan investor untuk masuk ke pasar modal dengan diversifikasi portofolionya terlebih dahulu.

Baca juga: Minat Investasi Saham? Simak 3 Tipe Investor Ini

"Dengan penurunan IHSG yang begitu tajam, kita harus evaraging down. Kita harus beli sedikit-sedikit, jangan masuk terus," ucap Joshi di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Untuk produk investasi, Joshi membedakannya dengan umur masing-masing investor. Untuk investor dewasa, dia menyarankan obligasi dan balance fund. Namun untuk milenial, Bharat lebih menyarankan produk saham sebagai jawabannya.

"Untuk milenial, bagusnya cari yang resiko tinggi dan return yang besar seperti saham. Kalau kita lihat return-nya dibanding tahun kemarin, saham sudah berlipat-lipat," saran Joshi.

Baca juga: Idealnya, Besaran Investasi dan Tabungan 20 Persen dari Pendapatan

Menurut Joshi, justru saat ini merupakan waktu yang tepat untuk investasi. Sayangnya, investor lokal justru takut-takut terhadap risiko yang akan dihadapi di tengah memuncaknya gejolak ekonomi global.

Dia menyarankan, sangat penting bagi pemerintah, investor, maupun pelaku bisnis melihat perkembangan situasi ekonomi global dalam negeri maupun luar negeri dengan sudut pandang yang positif.

"Itu semua datang dari sentimen. Saya yakin investor itu menunggu sentimen. Kalau sudut pandangnya terhadap investasi akan negatif, maka semuanya negatif. Padahal kita seharusnya berpikiran optimis di saat semuanya berpikiran negatif," pungkas Joshi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com