Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Fluktuatif, Nilai Aset Nasabah di KSEI Merosot Rp 500 Triliun

Kompas.com - 20/05/2019, 17:34 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat buruknya laporan kinerja neraca perdagangan Indonesia yang defisit hingga 2,5 miliar dollar AS, ditambah dengan kondisi perekonomian global yang diliputi ketidakpastian, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) pada penutupan perdagangan pekan lalu menunjukkan penurunan hingga 6,16 persen ke level 5.826,87 dari 6.209,12.

Hal tersebut turut memengaruhi nilai aset investor yang tersimpan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pergerakan pasar yang sangat fluktuatif setelah kembali meningkatnya ketegangan perdagangan di Amerika Serikat, serta data-data makro dalam negeri yang lebih rendah dari ekspektasi membuat nilai aset investor yang tersimpan di KSEI tergerus Rp 500 triliun.

"Dari akhir bulan kemarin sekitar Rp 4.500 triliun, per kemarin itu sudah sekitar Rp 4.000 triliun. Karena memang kan harga saham turun jadi pasti memang berdampak ke kita itu," ujar dia di Jakarta, Senin (20/5/2019).

Namun demikian, kondisi pasar saham yang sedang tak stabil tidak memberikan dampak negatif terhadap jumlah investor dalam negeri. Frederica mengatakan, justru pada saat kondisi pasar saham seperti saat ini, investor ritel justru akan lebih tertarik untuk melakukan aksi beli atau berinvestasi.

"Nah ini yang menarik jumlah investor kita hampir 40 persen itu usia 30 tahun ke bawah. Jadi nggak papa kecil-kecil (nilai yang diinvestasikan) yang penting kita stabil. Daripada kita punya satu (investor) tapi gede banget mendingan kecil-kecil tapi banyak," ujar dia.

Hingga saat ini, berdasarkan data KSEI, porsi investor instrumen saham dan reksa dana domestik sudah mencapai 55 persen. Meskipun dari segi nilai transaksi, investor asing masih mendominasi.

"Tapi it's a good news karena 55 persen kan lokal. Karena sebenanrya kita pengin meningkatkan porsi lokal tanpa mengurangi si investor asingnya, kita perlu investor lokal untuk stabilize," jelas dia.

Sebagai informasi, data KSEI menunjukkan jumlah investor pasar modal telah mencapai 1,89 juta per 16 Mei 2019. Jika dirinci, jumlah tersebut berasal dari investor saham sebesar 924ribu, dan investor reksa dana sebesar 1,2 juta. KSEI pun memperkirakan jumlah investor pasar modal Indonesia bisa mencapai 2 juta orang hingga akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com