Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Berkepanjangan, Investor Bisa Pikir Ulang Investasi

Kompas.com - 22/05/2019, 21:08 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, gejolak politik yang memanas pasca pengumuman perhitungan suara akan berdampak kepada persepsi investor.

Indikator jangka pendeknya kata dia, sudah bisa dilihat dari nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi hari ini.

"Diperkirakan rupiah (akan) bergerak melemah ke range Rp 14.500-14.580 per dollar AS. Sedangkan IHSG menurun di 5.900-5.930," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (22/5/2019).

Kondisi ini juga diperkirakan akan membuat para investor asing menahan investasinya di Indonesia. Sebab masyarakat akan menahan konsumsi bisa situasi politik dan keamanan terus panas.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah Jika Kondisi Keamanan Tak Membaik

Padahal menurut Bhima, awalnya diperkirakan setelah pengumuman KPU selesai, urusan Pilpres akan selesai. Tapi ini justru makin memanas.

"Investor yang mau menanam uangnya jadi berpikir ulang, bikin pabrik takut produknya tidak terjual optimal karena konsumen menahan belanja," kata dia

"Investor khususnya asing masih lakukan posisi hold atau menahan realisasi investasi langsung," sambung dia.

Bhima memprediksi, tren investasi langsung masih akan menurun pada 2019, setelah di kuartal I-2019 hampir minus 1 persen. Imbas dari rendahnya investasi itu akan membuat pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan.

Sebab investasi adalah salah satu motor penggerak utama pertumbhan ekonomi yang diharapkan selain konsumsi rumah tangga.

Baca juga: Darmin: Dampak Demonstrasi terhadap Rupiah dan IHSG Hanya Sementara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com