Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprindo: Kerusuhan 22 Mei, Beri Efek Negatif pada Investasi

Kompas.com - 23/05/2019, 10:41 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta, mengatakan kerusuhan yang terjadi atas penolakan hasil Pemilu memberikan efek negatif pada sektor usaha. Para investor akan berpikir ulang jika ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Ujung-ujungnya kita sudah tahu lah kalau bahwa ini akan selesai juga. Cuma kan yang memberikan catatan di benak orang kan, negeri ini sangat berisiko untuk investasi," kata Tutum di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Tutum menjelaskan, kejadian ini tidak hanya menimbulkan kerugian materil tapi juga inmateril, baik bagi peritel maupun masyarakat sekitar usaha ritel yang jalankan selama ini.

"Belum lagi beban psikologis itu yang berat, sebenarnya enggak bisa dihitung. Orang melihat keadaan negeri kita ini kayak gini cara menyelesaikan masalah, sangat-sangat jelek segala sesuatunya dibereskan di jalanan," ujarnya.

Dia menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan seberapa besar potensi kerugian yang dialami para peritel sejak terjadi kerusuhan pada Selasa (21/5/2019). Selain itu, menurutnya efek kerusuhan itu tidak hanya berdampak hari itu tapi ke depannya juga berpengaruh.

"Sekali lagi saya tidak bisa sebutkan angkanya, banyak faktor. Tetapi kan ekonomi bukan hanya sekedar yang kita lihat hari ini dan besok terjadi ,tetapi efek jangka panjangnya," ungkapnya.

Menurutnya, akibat kerusuhan yang terjadi telah berdampak pada peritel di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Peritel pun merugi kdisayangkan" membuka gerai atau usahanya saat kerusuhan.

"Ada yang memang benar-benar loss, yaitu tempat-tempat meeting point, restoran, yang kayak gitu-gitu. Restoran itu, hari itu padat hari itu Anda terisi.  Besok enggak bisa diulangin. Karena meeting-nya jadi hilang," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com