Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Tebar Dividen 90 Persen dari Laba Sebesar Rp 16,23 Triliun

Kompas.com - 24/05/2019, 20:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membagikan dividen sebesar Rp 16,23 triliun, yang terdiri dari Rp 10,82 triliun merupakan dividen tunai dan Rp 5,41 triliun merupakan dividen spesial.

Dividen yang dibagikan sebesar 90 persen dari laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 18 triliun. Sementara sisanya, 10 persen, merupakan laba ditahan untuk pengembangan usaha perseroan.

Dividen tunai dan dividen spesial 2018 akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada tanggal 27 Juni 2019. Adapun yang berhak menerima dividen adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pertanggal 13 Juni 2019.

Ririek Adriansyah yang telah ditunjuk sebagai Direktur Utama Telkom dalam RUPS Tahunan mengapresiasi kerja keras manajemen Telkom atas kinerja tahun lalu.

"Serta kepada pelanggan dan para pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan kepada perusahaan selama ini. Kami optimis Perseroan dapat tumbuh lebih baik lagi ke depannya," kata Ririek dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5/2019).

Laba bersih yang diperoleh Perseroan dihasilkan dari pendapatan perseroan di 2018 yang mencapai Rp 130,8 triliun. Angkanya tumbuh sebesar 2 persen dibanding tahun 2017 dengan EBITDA Rp 59,2 triliun. B

Bisnis digital meliputi konektivitas broadband dan layanan digital menjadi mesin pertumbuhan Perseroan yang meningkat secara signifikan sebesar 23,1 persen. Sehingga kontribusi bisnis digital di tahun 2018 kian dominan menjadi 63 persen dari total pendapatan.

Sementara itu, total belanja modal pada 2018 adalah sebesar Rp 33,6 triliun. Utamanya digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital melalui pembangunan infrastruktur broadband. Sampai dengan akhir 2018, Telkom telah memiliki total Base Tranceiver Station (BTS) sebanyak 189.081 unit dengan BTS 3G dan 4G LTE sebanyak 138.771 unit.

Jaringan backbone serat optik yang dibangun mencapai total panjang 161.652 dengan jaringan akses fiber optic mencakup 30,12 juta home-passed dan 382.870 wifi access. Selain itu, Telkom juga mengoperasikan tiga satelit dengan total kapasitas 133 transponder equivalent (TPE).

Untuk penguatan kapabilitas digital, Telkom menjalankan strategi inorganik, melalui pendekatan akuisisi atau melalui kerjasama atau partnership. Pada Januari 2018, Telkom melalui entitas anak PT Metranet mengakuisisi 30,4 persen saham Cellum Global Zrt untuk meningkatkan kapabilitas digital khususnya di bidang pembayaran digital.

Kemudian, pada April 2018, PT Multimedia Nusantara mengakuisisi 51 persen saham PT Swadharma Sarana Informatika yang bergerak di bisnis ATM Managed Service. Di penghujung tahun 2018, PT Sigma Cipta Caraka mengakuisisi 70 persdn saham PT Collega Inti Pratama yang bergerak di bidang penyediaan ICT Solution untuk perbankan dan lembaga keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com