Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Stok Produk Impor di Toko Ritel Menurun

Kompas.com - 25/05/2019, 16:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi ekonomi global cukup berdampak pada sektor ritel yang banyak menyediakan produk impor. Salah satu yang terkena imbas adalah PT Supra Boga Lestari Tbk, induk usaha ritel Ranch Market dan Farmers Market. D

gerai mereka banyak menyediakan produk-produk premium yang didapatkan dari luar negeri. Direktur Utama PT Supra Boga Lestari Meshvara Kanjaya mengatakan, menurunnya pasokan produk impor ke pasar ritel mulai dirasakan sejak pelemahan rupiah yang cukup dalam di 2018.

”Melemahnya nilai Rupiah di pertengahan tahun 2018 yang disikapi oleh Pemerintah dengan semakin memperketat importasi guna menjaga nilai rupiah, membuat kami harus semakin lebih kreatif untuk menyingkapi keragaman produk impor yang berkurang," ujar Meshvara di Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Kemudian, pada April 2019, Badan Pusat Statistik mencatat adanya penurunan impor. Meshvara mengakui ritelnya juga merasaka penurunan itu. Menurut dia, ada berbagai faktor yang menyebabkan produk impor menurun. Pertama, karena adanya pembatasan import produk dari luar negeri.

"Ada buah yang mestinya bisa masuk, tapi tidak bisa masuk kayak duren Thailand. Ada kuota yang dibatasi," kata Meshvara.

Kemudian, adanya penurunan daya beli masyarakat di tahun politik. Meshvara mengatakan, gejolak Pemilu yang dirasakan sejak akhir 2018 hingga saat ini membuat masyarakat menahan untuk berbelanja. Hal.ini untuk mengantisipasi dampak jangka panjang ke depan jika konflik berkelanjutan.

Selain itu, ada pula faktor gagal panen di luar negeri sehingga stoknya sedikit dan harga menjadi tinggi.

"Misalnya susu, kan kota lihatnya selalu ada. Tapi harganya fluktuatif. Kalau di negara penghasil susu lagi kemarau, susunya sedikit, harga jadi mahal," kata Meshvara.

Oleh karena itu, untuk menggantikan produk impor yang menipis, Ranch Market dan Farmers Market menyediakan alternatif produk dengan kualitas yang tak jauh beda.

"Kami mencari produk pengganti dengan kualitas sama atau yang ilebih baik dan dengan mengembangkan fresh product yang bernilai tambah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com