Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Ini Tips Mudik Aman dan Lancar via Jalur Darat

Kompas.com - 27/05/2019, 18:49 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik saat Lebaran atau hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang dinantikan masyarakat di Indonesia. Namun, seringkali antusiasme yang tinggi itu tidak disertai dengan perencanaan yang matang supaya mudik lancar dan aman.

Hal ini yang malah sering diabaikan.

Lalu, apa tips supaya mudik Anda bisa lebih lancar dan aman?

Kepala Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Ismanto memberikan sejumlah tips bagi Anda yang akan mudik menggunakan angkutan darat, khususnya bus.

Ismanto mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat atau pemudik sebelum berpergian. Ini semua menyangkut kelancaran dan lainnya.

Baca juga: Bakal Didominasi Pemudik Motor, Jalur Mudik Non Tol Laik Dilalui

"Yang pasti, sedapat mungkin menuju terminal sudah menetapkan dan idealnya menetapkan naik apa (bus)? trayek apa? dan jam berapa?" kata Ismanto kepada Kompas.com ditemui di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (27/5/2019).

Jika sudah menentukan pilihan itu, pemudik akan lebih aman dan tidak terburu-buru ketika hendak ke terminal.  Selain itu, keputusan ini bisa terhindar dari calo-calo tiket di terminal.

"Ini yang sering kaling ditangkap teman-teman PO. Kalau sudah menetapkan pilihan enggak akan ditanya lagi, sudah jelas. 

Di sisi lain kita juga berusaha memperjelas informasi itu," ujarnya.

Baca juga: Arus Mudik, Ruas Tol Singosari-Pakis Dibuka Secara Fungsional

Dia menambahkan, guna mencegah tindakan kejahatan saat berangkat ke terminal bus maupun dalam perjalanan mudik, baiknya tidak menggunakan barang-barang mencuri perhatian orang lain. Misalnya saja perhiasan atau barang berharga lainnya.

"Kedua, tentang tindak kejahatan,  jangan pakai yang aneh-aneh lah.  Perhiasan dan segala macem-macem," tuturnya.

Ia melanjutkan, untuk menunjang kenyaman dan keamanan ketika mudik, pemudik juga diminta tidak takut melapor jika ada keluhan atau masalah. Bahkan jika ada informasi tidak jelas diharapkan melapor kepada petugas-petugas yang bertugas.

"Jika ada yang tidak jelas, merasa dirugikan oleh aksi-aksi di terminal atau oleh PO (Perusahaan Otobus) lapor ke petugas," jelasnya.

Baca juga: Jangan Abaikan Ini saat Mudik Lebaran dengan Mobil Pribadi

"Karena seringkali (petugas) dianggap tidak merepson. Tapi budaya masyarakat yang tidak mau dan takut melapor. Padahal kita muter-muter, mungkin persepsi kita dianggap dari bagian dari mereka. Kalau ada laporan kita action, tindaklanjuti," pungkasnya.

Jika aspek-aspek di atas sudah diperhatikan dan dicermati, lanjutan Ismanto, sudah barang pasti mudik Lebaran akan lebih aman, lancar, dan nyaman. Karena itu, sudah sebaiknya Anda perhatikan hal di atas.

Selamat Mudik!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com