Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-3 Lebaran Jadi Titik Fokus Korlantas Polri saat Arus Mudik 2019

Kompas.com - 28/05/2019, 15:56 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri, mengatakan H-3 Lebaran menjadi titik fokus pihaknya dalam mengamankan arus mudik tahun ini karena menjadi waktu pergerakan pemudik paling banyak.

"Pergerakan mudik dan balik Lebaran ada sekala waktu yang kita lihat, khususnya H-3 ini menjadi titik perhatian kita," kata Refdi di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Refdi mengungkapkan, prediksi ini berdasarakan pengalaman pada mudik lebaran tahun-tahun sebelumnya. Meskipun pemerintah sudah mengatur waktu libur nasional sedemikian rupa, akan tetapi puncak arus mudik tetap akan dan sering menimbulkan kepadaran kendaraan yang melintas.

"Memang kita mengacu pada masa yang lalu dan melakukan penajaman, betapa pun pemerintah memberikan ruang waktu untuk berlibur bersama atau cuti bersama/libur nasional, pergerakan mudik dan balik Lebaran ada sekala waktu," ujarnya.

Baca: Mudik, Kenali Titik-titik Rawan Kemacetan Ini

Dia menambahkan, fokus perhatian pihaknya tidak hanya pada H-3 Lebaran itu saja namun di waktu-waktu lainnya baik saat arus mudik maupun arus balik.

"Tetapi tanggal yang berdekatan dengan itu juga menjadi perhatian kita. Katakanlah di tanggal 30, 31 Mei dan 1, 2 Juni. Kemudian baliknya nanti di tanggal 8, 9, 10 Juni," rincinya.

Meskipun tentang waktu arus mudik lebih singkat atau cepat, Refdi yakin tidak akan ada kendala berarti yang dihadapi pemudik saat menempuh perjalanan.

Korlantas Polri saat ini sudah mempersiapkan langkah dan cara untuk mengantisipasi setiap kemungkinan masalah yang terjadi, termasuk kemacetan.

"Persiapan musik ini, bahkan di 28 Mei ini sudah ada yang mudik. Itu juga dari kemarin-kemarin tanggal 25 Mei juga sudah ada. Sampai nanti H-1 dan H-2, sangat panjang sekali. Tetapi untuk baliknya memang rentang waktunya singkat, hanya di tanggal 7, 8, dan 9 (Juni)," terangnya.

"Tanggal 10 itu sudah Senin dan masyarakat kita sudah bekerja kembali ngantor, saya kira itu akan sudah normal. Memang kita lakukan langkah-langkah antisipasi sampai nanti tanggal 10 Juni," tambah dia.

Dikatakannya, salah satu cara untuk mengatisipasi kemungkinan itu ialah dengan menggelor Operasi Ketupat 2019 serentak. Ini juga diserginkan dengan sejumlah intansi dan lembaga terkait guna mensukseskan mudik aman dan lancar.

"Justru kita menggelar Operasi Ketupat itu mulai 29 Mei dan hari ini akan kita gelar pasukan. Besok sudah mulai kegiatan operasi dan berakhir 10 Juni. Kita sudah lakukan antisipasi itu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com